IDXChannel - Harga emas global kembali anjlok pada akhir perdagangan kemarin 2,26%. Harga emas turun karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS serta dolar yang lebih kuat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange anjlok USD46,60 atau 2,62% menjadi USD1.728,80 per ounce atau level terendah sejak Juni 2020. Sehari sebelumnya, Kamis (25/2/2021) emas berjangka terpangkas USD22,5 atau 1,25% menjadi USD1.775,4.
Emas berjangka merosot USD8,0 atau 0,44% menjadi USD1.797,90 pada Rabu (24/2/2021), setelah tergerus USD2,5 atau 0,14% menjadi USD1.805,90 pada Selasa (23/2/2021) dan melonjak USD31 atau 1,74% menjadi USD1.808,40 pada Senin (22/2/2021). Emas berjangka pun terpuruk sekitar 6,6% selama Februari 2021.
“Meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun, bersama dengan dolar AS yang bergerak lebih tinggi, dan kami mengalami kebangkitan selera risiko. Semua itu adalah resep yang sangat buruk untuk emas," kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek, dikutip dari Antara, Sabtu (27/2/2021).
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun bertahan mendekati level tertinggi lebih dari setahun. Imbal hasil obligasi pemerintah AS telah meningkat lebih dari 50 basis poin sepanjang tahun ini, mengikis status emas sebagai lindung nilai inflasi. (RAMA)