IDXChannel - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengaku khawatir dengan rencana Indonesia mengembangkan teknologi tenaga nuklir. Hal yang ditakuti Luhut adalah gempa bumi di area atau lokasi nuklir.
Dalam pengembangan teknologi tenaga nuklir, Luhut mempertanyakan kesiapan Indonesia ketika menghadapi gempa bumi, terutama di lokasi pembuatan. Menurutnya, aspek ini perlu dipelajari sehingga keamanan tetap terjaga.
“Kita pelajari (teknologi nuklir). Karena sekarang itu, kita ini, saya sendiri, saya pribadi ini ya, technology wise saya enggak terlalu khawatir, tapi yang saya khawatir itu adalah gempa bumi areanya, itu gimana kita udah siap belum?” ujar Luhut saat ditemui wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (26/1/2024).
Dia mencontohkan, Jepang sebagai negara maju dengan kemampuan teknologi yang mumpuni saja masih babak belur dihajar gempa bumi. Apalagi Indonesia yang kemampuan teknologinya masih begitu terbatas.
Di lain sisi, Luhut juga menilai kedisiplinan menjadi faktor lain bagi Indonesia dalam mengembangkan teknologi nuklirnya. Dia bilang, Jepang sebagai negara disiplin juga gelagapan mengelola industri nuklir mereka.
“Jepang aja dia babak belur itu, iya kan? Kedua, kita juga melihat kita cukup disiplin enggak untuk mengelola barang seperti begini, Jepang aja begitu disiplin juga gelagapan,” tutur Luhut.
“Jadi biar aja ke publik, jangan nanti bilang pemerintah begini-begini, kita setuju aja untuk kebaikan Republik, tapi kita harus cermat melihat itu dan berdasarkan dari pengalaman kita yang lalu,” bebernya.
Luhut sendiri digadang-gadang akan menjadi Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO). Hal ini dikonfirmasi oleh Dewan Energi Nasional (DEN).
Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto menyebut, NEPIO akan menjadi badan yang bertugas mempersiapkan pembangunan PLTN. Rencana pembentukan NEPIO sendiri sudah disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
(YNA)