Ajeng Wirachmi/Litbang
IDXChannel - Nama Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo belakangan ramai menjadi perbincangan lantaran dikabarkan menjadi calon Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Jabatan yang segera ditinggalkan Zainudin Amali.
Zainudin Amali resmi mengajukan surat pengunduran diri sebagai Menpora pada 9 Maret 2023. Surat itu diberikan langsung ke Kementerian Sekretaris Negara. Zainudin juga berencana akan menemui langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 13 Maret 2023.
Tengah menjadi perbincangan, siapa sosok Dito Ariotedjo? Berikut profilnya dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (10/3/2023).
Lahir di Jakarta, 25 September 1990, Dito adalah adik dari dokter sekaligus pemain harpa terkenal, Mesty Ariotedjo. Sejak 2022, dia dipercaya sebagai tim ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia.
Dito sudah aktif berorganisasi sejak duduk di bangku kuliah dengan menjadi bendahara umum BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Dia juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Hukum UI.
Usai menamatkan pendidikannya, Dito menjadi Ketua Umum ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia) dan menjadi Ketua Umum AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) tahun 2017-2022.
Di bidang usaha, Dito mendirikan Rans Sport bersama Raffi Ahmad dan Rudy Salim. Dia lantas menjabat sebagai chairman di Rans Nusantara FC, yang sebelumya dikenal dengan nama Rans FC.
Selain itu, Dito diketahui pernah mendirikan usahanya sendiri di berbagai bidang, seperti start-up, energi, pertahanan, hingga coworking space. Seluruh unit bisnisnya itu tergabung dengan induk perusahaan Grupara Ventures.
Aktif menjadi kader Partai Golkar, nama Dito Ariotedjo dicalonkan sebagai Menpora oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Selain Dito, ada dua nama lain yang juga diajukan kepada Presiden, yakni Ilham Permana dan Putri Komarudin.
Melansir Okezone, Jubir DPP Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, tiga sosok tersebut sangat dekat dengan olahraga dan dunia kepemudaan. Meskipun begitu, Tantowi melihat adanya dinamika yang tinggi. Presiden pun masih bisa meminta nama lainnya dalam beberapa waktu ke depan.
(FAY)
