sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mobil Listrik China Jadi Ancaman Terbesar Perusahaan Otomotif Eropa

Economics editor Wahyu Dwi Anggoro
09/05/2023 13:56 WIB
Kendaraan listrik (EV) buatan China merupakan tantangan terbesar bagi produsen mobil di Eropa.
Mobil Listrik China Jadi Ancaman Terbesar Perusahaan Otomotif Eropa. (Foto: MNC Media)
Mobil Listrik China Jadi Ancaman Terbesar Perusahaan Otomotif Eropa. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kendaraan listrik (EV) buatan China merupakan tantangan terbesar bagi produsen mobil di Eropa dan berpotensi memangkas keuntungan industri otomotif di Benua Biru tersebut hingga EUR7 miliar atau Rp113 triliun per tahun.

Para pembuat kebijakan di Eropa dihadapkan pada beberapa tantangan, termasuk menetapkan tarif yang adil untuk mobil impor dari China, meningkatkan upaya pengembangan bahan baku dan teknologi baterai untuk kendaraan listrik, dan memberikan izin untuk produsen mobil China agar dapat berproduksi di Eropa.

Dilansir dari Reuters pada Selasa (9/5/2023), pabrikan mobil Eropa juga menghadapi ancaman dari potensi penurunan penjualan kendaraan mereka di China, di mana pembuat mobil listrik lokal terus meningkatkan pangsa pasar mereka.

Kompetisi yang ketat di China mendorong produsen mobil lokal untuk meningkatkan ekspor ke Eropa.

Menurut Allianz Trade, impor kendaraan listrik dari China berpotensi memicu kerugian ekonomi sebesar lebih dari EUR24 miliar pada 2030 atau setara dengan 0,15 persen dari produk domestik bruto blok ekonomi tersebut.

Negara yang bergantung pada industri otomotif seperti Jerman, Slovakia dan Republik Ceska dapat menghadapi pukulan yang lebih besar antara 0,3 persen hingga 0,4 persen dari PDB, kata laporan tersebut yang berjudul "Tantangan China terhadap industri otomotif Eropa".

Menurut laporan tersebut, taruhannya sangat besar bagi industri otomotif Eropa karena sebanyak empat dari lima mobil yang terjual di Eropa diproduksi secara domestik.

Selama 10 tahun terakhir, Eropa merupakani salah satu pengekspor mobil utama, Sektor ini menghasilkan surplus perdagangan antara EUR70-110 miliar setiap tahun untuk ekonomi Eropa.

Laporan tersebut mengatakan bahwa Inflation Reduction Act (IRA) yang dikeluarkan Amerika Serikat (AS) menjadikan Eropa sebagai target ekspor China.

(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement