IDXChannel – Presiden China Xi Jinping akan mengadakan pembicaraan langsung dengan Presiden Indonesia Joko Widodo pada Selasa (26/7/2022). Pertemuan itu menjadi tidak biasa karena jarang sekali negara kepala asing berkunjung ke Beijing selama pandemi Covid-19.
Jokowi berada di Beijing pada pekan ini atas undangan Xi dalam rangka “bertukar pandangan mendalam” berdasarkan pernyataan pemerintah China yang dilansir dari Reuters.
Jokowi yang tiba di Beijing pada Senin (25/7/2022) malam waktu setempat juga dijadwalkan bertemu Perdana Menteri China Li Keqiang.
Perjalanan oleh pejabat asing ke China sangat jarang terjadi sejak pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir. Sebagian besar perbatasan di China juga masih ditutup untuk mencegah penularan Covid-19 secara domestik.
Xi terakhir kali melakukan kunjungan luar negeri ke Hong Kong pada 30 Juni lalu untuk menandai 25 tahun kembalinya negara bekas jajahan Inggris itu ke Pemerintah China.
Sebelumnya, Xi mengunjungi Myanmar pada Januari 2020, perjalanan resmi terakhirnya ke luar negeri.
Adapun, Indonesia merupakan salah satu mitra dagang terbesar China. Termasuk negara yang memberikan sumber penting feronikel, batu bara, tembaga, dan gas alam bagi ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Pada paruh pertama tahun 2022, impor China dari Indonesia, sebagian besar komoditas, melonjak 34,2% per tahun, terbesar setelah Rusia.
Di sisi lain, Jokowi sebagai presiden G20 tahun ini telah berusaha untuk memperbaiki keretakan di dalam kelompok yang terekspos oleh invasi Rusia ke Ukraina. Bulan lalu dia bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan menyampaikan pesan kepada Presiden Vladimir Putin di Moskow.
Jokowi mengatakan Indonesia bersedia menjadi "jembatan komunikasi" antara kedua pemimpin.
China, meskipun tidak mengutuk mitra strategisnya Rusia atas invasi tersebut, namun telah berulang kali menyerukan penghentian permusuhan dan telah menawarkan untuk membantu mempromosikan pembicaraan damai.
Baik Indonesia dan Rusia merupakan bagian dari G20. Beberapa negara anggota G20 mengancam akan memboikot KTT para pemimpin tahun ini, di pulau Bali pada 15-16 November, jika Putin hadir.
Pertemuan G20 awal tahun ini berfokus pada ketahanan pangan global dan invasi Rusia ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus".
Perang di Ukraina telah menyebabkan gangguan besar pada perdagangan global, dengan harga gandum dan gandum melonjak di tengah blokade pelabuhan Ukraina, dan sanksi terhadap komoditas Rusia seperti minyak, gas dan pupuk.
(FRI)