sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sri Mulyani Bangga Ekonomi Indonesia Kalahkan Eropa dan China

Economics editor Michelle Natalia
11/08/2023 14:32 WIB
Perkembangan perekonomian global saat ini masih lemah.
Sri Mulyani bangga ekonomi Indonesia kalahkan Eropa dan China
Sri Mulyani bangga ekonomi Indonesia kalahkan Eropa dan China

IDXChannel - Perkembangan perekonomian global saat ini masih lemah. Sementara di tengah situasi tersebut, ekonomi Indonesia menunjukkan kondisi lebih baik.

"PMI (Purchasing Managers' Index) manufaktur global masih kontraktif, di bawah 50, yakni di 48,7. Dan ini terutama dari negara-negara seperti Eropa dan China yang merupakan dua area besar yang PMI-nya melemah," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi Agustus 2023 di Jakarta, Jumat (11/8/2023).

Di Indonesia, kata dia, PMI manufaktur masih berada di posisi ekspansif, bahkan cenderung menguat di 53,3. Sri Mulyani mencontohkan, PMI Manufaktur Eropa sangat turun di 42,7, China pada 49,2, Amerika Serikat (AS) di 49,0, dan Jepang di 49,6.

"Ini adalah negara-negara besar yang semuanya dalam posisi PMI manufaktur kontraktif di bawah 50," ujarnya.

Sementara itu, Indonesia dan India adalah dua negara yang memiliki ekonomi kuat dan mengalami pertumbuhan tinggi. Masih ada negara-negara di ASEAN dan Asia yang selama ini cukup kuat, namun perekonomiannya juga terdampak melemahnya perekonomian global.

"Ini seperti Vietnam yang selama pandemi justru menunjukkan kinerja yang kuat, sekarang mengalami pelemahan di 48,7. Malaysia, tetangga kita di 47,8," ujarnya

Dilihat dari total negara yang disurvei PMI, sebanyak 72,7% negara-negara tersebut berada dalam aktivitas manufaktur yang kontraktif.

"Ini sangat besar, artinya perekonomian dunia dicirikan dengan mayoritas negara, kondisi kegiatan manufakturnya melambat. Untuk yang di atas 50 pun, ada 9,1% yang PMI-nya dalam posisinya ekspansif, namun trennya melambat," tuturnya.

Dia mengatakan, hanya 18,2% negara yang PMI manufakturnya ekspansif dan sekaligus menguat atau akseleratif. 

"Negara-negara tersebut, antara lain Indonesia, India, Filipina, dan Meksiko," ucap Sri Mulyani.

(RNA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement