IDXChannel - Mantan Presiden AS Donald Trump sempat dilarang menggunakan Twitter yang membuatnya kehilangan sarana utama untuk berkomunikasi dengan para pengikutnya, sehingga Trump membuat Twitter sendiri dengan nama Truth Social.
Twitter tersebut berpotensi meningkatkan kekayaan Trump hingga miliaran dolar. Setelah ia mengumumkan rencana tersebut, para pendukungnya menumpuk di perusahaan akuisisi khusus Truth Social atau SPAC, Digital World Acquisition Corp, yang membuat lonjakan dari USD10 menjadi USD175 dalam dua hari.
Lonjakan tersebut menyiratkan bahwa bisnis Truth Social bernilai USD22 miliar dan sahamnya mencapai USD19 miliar atau sebesar Rp281 triliun. Namun, pada bulan Desember 2021, sekelompok investor besar berjanji untuk menyuntikkan dana sebesar USD1 miliar ke dalam usaha tersebut, tetapi hanya jika mereka mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan.
Pada saat itu, saham diperdagangkan seharga USD45 di pasar terbuka. Namun, di bawah perjanjian tersebut, para investor baru akan mendapatkan jaminan keuntungan selama sahamnya berada di atas USD10.
Mengutip dari laman Forbes, Rabu (12/04/2023), diperkirakan nilai saham Trump menggunakan angka USD10 per saham dan menghasilkan angka USD730 juta.
Kekayaan mantan presiden tersebut turun dari sekitar USD3,2 miliar atau Rp47 triliun pada musim gugur lalu menjadi Rp37 triliun hari ini dikarenakan bisnis media sosialnya, yang pernah melejit hingga ke bulan kini telah runtuh dan menghapus hampir Rp10 triliun dari kekayaan bersihnya.
Departemen Kehakiman, Komisi Sekuritas dan Bursa, dan Badan Pengawas Keuangan memeriksa usaha tersebut. Sementara itu, SPAC, yang memecat kepala eksekutifnya bulan lalu, hanya memiliki waktu hingga 8 September untuk menyelesaikan merger.
Berita mengenai Elon Musk yang membeli Twitter pada bulan Oktober dan dengan segera mencabut larangan terhadap Trump dan tokoh-tokoh sayap kanan lainnya membuat keadaan semakin rumit, sehingga meruntuhkan argumen bahwa dunia membutuhkan versi Twitter yang lebih konservatif.
Kini, saham SPAC milik Trump turun 92% dari harga tertingginya, diperdagangkan pada harga USD14 per lembar, sebuah level yang menunjukkan bahwa bisnis mantan presiden ini bernilai USD1,2 miliar atau Rp17 triliun. Memang angka itu masih terlihat sangat tinggi, tetapi masalah mendasarnya adalah hampir tidak ada orang yang menggunakan Truth Social.
Sebelum diluncurkan, aplikasi tersebut diperkirakan akan menarik 81 juta pengguna pada tahun 2026. Namun, sekarang lebih dari setahun setelah diluncurkan, jumlah penggunanya hanya sekitar 5 juta.
Mengingat bahwa Trump memiliki sekitar 85% dari bisnis ini dan Twitter bernilai sekitar USD42 per pengguna, maka saham mantan presiden tersebut mungkin mencapai sekitar USD180 juta atau Rp2,6 triliun saat ini yang menyebabkannya turun 205 peringkat dalam daftar Miliarder Dunia 2023, ke posisi 1.217.
Truth Social menambahkan sekitar 100.000 pengguna per bulan. Jika orang-orang terus bergabung dengan kecepatan saat ini, maka Truth Social tidak akan mencapai proyeksi 81 juta pengguna hingga tahun 2086.
(Penulis Fidya Damayanti magang)
(SAN)
Advertisement
Kekayaan Trump Anjlok Rp10 Triliun Imbas Kebohongan Sosial
Kekayaan mantan presiden tersebut turun dari sekitar USD3,2 miliar atau Rp47 triliun pada musim gugur lalu menjadi Rp37 triliun

Kekayaan Trump Anjlok Rp10 Triliun Imbas Kebohongan Sosial (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement