sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Komando Penanganan Darurat Gempa M5,6 Dipimpin Bupati Cianjur

Foto editor Kontributor MPI
29/11/2022 12:40 WIB
Memasuki minggu ke dua fase tanggap darurat, komando penanganan darurat gempa bumi Cianjur mulai dialihkan untuk dipimpin oleh Pemda Kabupaten Cianjur.
Meskipun komando telah diberikan kepada pemda Kabupaten Cianjur, BNPB, Basarnas, BMKG akan tetap memberikan dukungan pendampingan.
Meskipun komando telah diberikan kepada pemda Kabupaten Cianjur, BNPB, Basarnas, BMKG akan tetap memberikan dukungan pendampingan.
Meskipun komando telah diberikan kepada pemda Kabupaten Cianjur, BNPB, Basarnas, BMKG akan tetap memberikan dukungan pendampingan. Meskipun komando telah diberikan kepada pemda Kabupaten Cianjur, BNPB, Basarnas, BMKG akan tetap memberikan dukungan pendampingan. Meskipun komando telah diberikan kepada pemda Kabupaten Cianjur, BNPB, Basarnas, BMKG akan tetap memberikan dukungan pendampingan. Meskipun komando telah diberikan kepada pemda Kabupaten Cianjur, BNPB, Basarnas, BMKG akan tetap memberikan dukungan pendampingan. Meskipun komando telah diberikan kepada pemda Kabupaten Cianjur, BNPB, Basarnas, BMKG akan tetap memberikan dukungan pendampingan. Meskipun komando telah diberikan kepada pemda Kabupaten Cianjur, BNPB, Basarnas, BMKG akan tetap memberikan dukungan pendampingan.

IDXChannel - Memasuki minggu ke dua fase tanggap darurat, komando penanganan darurat gempa bumi Cianjur mulai dialihkan untuk dipimpin oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur. Meskipun komando telah diberikan kepada pemda Kabupaten Cianjur, BNPB, Basarnas, BMKG, bersama lintas terkait lainnya akan tetap memberikan dukungan pendampingan. 

"Komando penanganan darurat resmi diestafetkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur. Meski belum sepenuhnya, karena kami masih membutuhkan pendampingan dari BNPB, Basarnas, BMKG, dan pihak terkait lainnya," ujar Bupati Kabupatan Cianjur, Herman Suherman dalam Konferensi Pers Update Penanganan Gempa Kabupaten Cianjur, Senin (28/11). 

Surat Keputusan struktur organisasi terkait kepemimpinan tersebut sudah ditandangani hari ini. 

Hingga Senin (28/11) pukul 17.00 WIB, korban meninggal dunia menjadi 323 jiwa. Tim gabungan berhasil menemukan 2 jenazah di Kecamatan Cijedil, sehingga data warga hilang berkurang menjadi 9 jiwa. 

Kerusakan infrastruktur tercatat 26.237 rumah rusak berat, 14.196 rumah rusak sedang, dan 22.786 rumah rusak ringan. Infrastruktur lain yang mengalami kerusakan yaitu 471 sekolah, 170 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung oerkantiran. 

Data titik pengungsian terpilah yang dapat dihimpun BNPB, KemenPPPA, dan UNFPA hingga saat ini tercatat sebanyak 449 titik, dengan total jumlah pengungsi sebanyak 100.330 jiwa. 

Foto : BNPB 

Advertisement
Advertisement