IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara “The First Production of Local Electrified Vehicle: From Indonesia to the World” yang diadakan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Senin (21/11/2022).
Di tengah berbagai tantangan The Perfect Storm yang tengah melanda dunia saat ini, perekonomian Indonesia tetap mampu bangkit dan meneruskan tren pemulihannya.
Pada Kuartal III-2022, perekonomian Indonesia tetap melanjutkan pertumbuhan positif yakni sebesar 5,72% (yoy). Indonesia juga disebut sebagai “the bright spot in the dark”, dengan perekonomian yang mampu tumbuh di atas rata-rata perekonomian global.
Pertumbuhan ekonomi yang impresif tersebut salah satunya ditopang oleh pertumbuhan sektor industri pengolahan non migas. Industri pengolahan non migas mampu tumbuh sebesar 4,88% (yoy) dengan kontribusi sebesar 16,10% terhadap PDB. Sementara itu, pertumbuhan sektor otomotif sendiri berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Industri Alat Angkutan merupakan salah sektor industri yang tergabung dalam industri pengolahan non migas, dan sektor ini pun bertumbuh cukup signifikan sejak Kuartal II-2021 lalu sehingga mampu meneruskan tren pemulihan sampai tumbuh mencapai 10,26% pada Kuartal III-
2022.
“Indonesia adalah pasar kendaraan bermotor terbesar di ASEAN. Akan tetapi, Car Ratio R4 di Indonesia masih relatif rendah yaitu sebesar 99 mobil per 1.000 penduduk, menandakan industri otomotif masih berpotensi besar untuk tumbuh di masa depan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.