M.Ilham ChatamyIDX Channel - Harga minyak dunia melonjak tajam usai serangan Israel ke Iran pada penutupan harga Jumat (13/6), memicu kekhawatiran terhadap pasokan minyak dari kawasan Timur Tengah. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, harga minyak mentah Brent sempat menyentuh USD78,50 per barel, dan menjadi tertinggi sejak Januari 2025 sebelum akhirnya menetap di USD74,23 per barel.
Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) menilai lonjakan ini akan berdampak langsung ke sektor migas nasional dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Apalagi kawasan Timur Tengah merupakan salah satu wilayah produsen minyak terbesar di dunia.
Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal, menyebut dampak penguatan harga komoditas minyak dunia akan langsung dirasakan, karena Indonesia masih bergantung pada impor minyak mentah dan BBM.
Moshe menambahkan, kenaikan ini bisa memperburuk tekanan terhadap fiskal negara jika tidak diantisipasi sejak dini. Untuk itu, ia menyarankan pemerintah mengambil langkah mitigasi melalui pengelolaan fiskal yang hati-hati dan dikelola secara prudent.
