IDXChannel- Negeri Adi Daya Amerika Serikat kali tengah menjadi perhatian masyarakat dunia, terkait dengan potensi gagal bayar utang negara yang dipimpin oleh Joe Biden tersebut. Sorotan terhadap potensi tersebut muncul setelah Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen memperingatkan kegagalan Kongres untuk menaikkan plafon utang Pemerintah, bisa berdampak terhadap gagal bayar utang Amerika Serikat.
Tercatat, jumlah utang Amerika Serikat mencapai USD31 triliun pada bulan Oktober 2022. Sedangkan per 31 Maret 2023, jumlah utang tersebut bertambah menjadi USD31,45 triliun.
Janet Yellen juga menyebutkan, kondisi gagal bayar utang akan mengakibatkan hilangnya lapangan pekerjaan dan meningkatkan tagihan rumah tangga untuk KPR, kredit mobil dan kartu kredit. Sehingga, sudah menjadi tanggung jawab Kongres untuk meningkatkan atau menangguhkan batas pinjaman sebesar USD31,4 triliun.
Disisi lain, Ketua DPR Amerika Serikat Kevin Mccarthy menyetujui usulan kenaikan pagu utang Pemerintah, namun dengan memberikan syarat pemangkasan anggaran federal.