M.Ilham ChatamyIDXChannel- Rencana PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk menaikkan harga gas industri yang berlaku mulai 1 Oktober 2023 menuai polemik dari pelaku industri pengguna gas. Penolakan datang dari Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) yang menyatakan kenaikan harga gas industri dapat menurunkan daya saing industri di dalam negeri. Bahkan, kebijakan disebut dapat memicu de-industrialisasi atau penurunan kontribusi sektor manufaktur nasional. Untuk itu, Pemerintah diminta untuk segera mencabut keputusan tersebut, karena akan berdampak langsung pada iklim usaha dan pemulihan ekonomi di masa depan.
Disisi lain, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan, tidak ada kenaikan harga gas dari industri hulu atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). SKK Migas juga menjamin produksi gas nasional saat ini masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gas domestik. Bahkan, produksi gas secara nasional telah melebihi konsumsi gas domestik yang saat ini menyerap sekitar 67 persen dari produksi yang ada.
