IDXChannel—Sukses di usia muda merupakan cita-cita banyak orang di Indonesia. Alan Maulana yang berasal dari Banjar, Jawa Barat, sukses membuktikannya. Dalam usia muda yang masih muda, ia mampu menghasilkan pendapatan yang fantastis.
Alan menuturkan kisah sukses perjalanan bisnisnya di kanal YouTube Naik Kelas. Akunya, ia berasal dari anak seorang petani dan dia bertekad untuk mengubah nasibnya dengan usahanya sendiri.
“Sebenarnya banyak menganggap keluarga petani itu enak, karena untuk makan itu terjamin. Cukup untuk hidup tapi tidak bisa untuk merasakan fasilitas hidup,” ujar Alan.
Memulai pada 2008, karena ketertarikannya dengan internet yang mulai digandrungi anak muda, Alan memulai usahanya dengan menjadi content creator. Pada saat itu, ia masih duduk di bangku SMA sehingga tidak terlalu fokus dengan aktivitas online.
Lalu pada 2012, ia mulai fokus untuk menekuni peluang bisnis online walaupun pada tahun itu media online belum sebesar sekarang tetapi Alan optimis bahwa dunia online akan besar dan sukses.
“Tahun 2012 saya mulai mendeklarasikan untuk fokus di online, pada zaman Facebook dan Twitter. Dulu kan gimana caranya punya modal sedikit tapi bisa menghasilkan banyak,” tutur Alan.
Alan mengaku memulai usahanya yaitu jasa tambah followers untuk sosial media. Hal ini ia lakukan dengan modal yang seadanya yang dia miliki. Lalu pada 2014, Youtube baru mulai membuka peluang monetisasi di Indonesia dan Alan memiliki kesempatan untuk mencoba YouTube untuk dimonetisasi.
Setelah itu pada 2015-2018 Alan fokus bermain blog. Pada saat itu dirinya mengaku website miliknya memiliki 6 juta followers, dan pada 2018 websitenya masuk ke jajaran 500 besar di Indonesia.
“Pada 2018 saya berpikir kira-kira bisnis apa yang bisa dilakoni jangka panjang. Lalu setelah review dan flashback ternyata yang bisa bertahan lama adalah jualan. Selagi ada manusia hidup mereka tetap akan jadi customer,” tutur Alan.
Akhirnya pada 2018 dirinya memutuskan untuk berjualan, ia juga bercerita pada saat itu ia baru saja tertimpa musibah yaitu ditipu oleh temannya tetapi ia tidak menyerah dengan modal awal Rp30 juta ia membuat brand pertamanya yaitu baju anak. Selain baju anak, Alan juga merambah pada pakaian pria dan wanita.
Alan juga berhasil membangun brand fesyen sendiri, yakni Skuy. Ltd, dan genap satu tahun usahanya Alan mengaku mendapatkan omset mencapai Rp28 Miliar.
Alan selaku pemilik brand Skuy mengaku kalau ia memiliki cara unik untuk menarik perhatian para customer. Berbeda dengan para kompetitor, Alan berusaha memberikan sesuatu yang unik mulai dari memberikan hadiah, cara pengemasan menarik sehingga memberikan pengalaman unik saat
customer membuka kemasan barang yang dipesan.
“Jadi jangan bikin brand dulu baru bikin pasar itu salah, ketika kita terjunkan bisnis bangun dulu pasarnya, marketnya dulu ciptakan, setelah marketnya tercipta baru kasih produk gitu,” tutur Alan.
Alan juga menceritakan titik terendahnya dalam berbisnis yaitu ketika mengalami wanprestasi partner, pada saat itu aset-aset hingga dijual perkiraan kerugian mencapai Rp1 miliar. Dari pengalaman tersebut Alan mendapatkan banyak pelajaran bagaimana membangun bisnis
“Tapi dari titik terendah ini banyak yang saya ambil hikmahnya. Jadi sebesar apapun dunia yang kita miliki jangan pernah simpan di hati tapi pegang di tangan kita. Jadi kalau suatu saat diambil ya lepaskan aja,” ujar Alan
Menurutnya kunci dari kesuksesannya adalah konsisten dengan melakukan hal yang sama dan terus memperbaiki kekurangan, yang kedua yaitu memberikan unique value lebih kepada customer sehingga mereka ingat dengan brand kita, lalu yang ketiga selalu bertanya mengenai keinginan customer.
Itulah kisah sukses Alan Maulana. Berawal dari modal Rp30 juta, Alan memiliki tekad yang sangat tinggi dan kini sukses memiliki tiga brand sekaligus yang merupakan hasil dari kerja keras serta kesabarannya. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani