Anggie Ariesta
IDXChannel - 20 saham indeks S&P 500 tercatat menyumbang 90% kenaikan Wall Street atau senilai USD2,36 triliun sepanjang 2023. Jumlah yang sedikit itu lantaran ketidakstabilan di sektor perbankan telah menurunkan ekspektasi suku bunga dan mendorong daya tarik emiten Big Tech.
Mengutip Financial Times, Senin (10/4/2023), di antara pemenang besar di S&P 500, saham pembuat chip Nvidia naik 83% sepanjang tahun ini. Sementara pemilik Facebook, Meta naik 76% dan Salesforce telah naik 42%, menggarisbawahi konsentrasi berat di dunia yang paling berpengaruh atas pasar saham.
Nilai pasar saham tersebut dan 17 saham berkinerja terbaik lainnya telah melonjak sebesar USD2,05 triliun pada 2023. Adapun Apple telah melonjak hampir USD600 miliar atau 30% dalam tiga bulan terakhir.
Kapitalisasi pasar dari saham lain dalam indeks – yang sejauh ini naik hampir 7% pada 2023, telah meningkat USD320 miliar selama periode yang sama, menurut perusahaan ekuitas swasta Apollo Global Management.
Mengabaikan keuntungan untuk saham pertumbuhan megacap, menurut UBS, S&P 500 naik hanya 1,4 % dalam tiga bulan pertama 2023.
Perusahaan teknologi AS terpukul oleh kenaikan biaya pinjaman pada 2022, dengan Nasdaq Composite yang padat teknologi jatuh sepertiga dari level tertinggi sepanjang masa.
Federal Reserve AS terus menaikkan suku bunga pada 2023, tetapi dampak dari jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) yang berbasis di California pada Maret diharapkan beberapa investor dapat memperketat standar pinjaman dan mendinginkan aktivitas ekonomi sehingga kenaikan suku bunga dapat direm.
Gejolak di sektor perbankan telah memangkas setengah poin persentase suku bunga di mana investor memperkirakan akan mencapai puncaknya.
Pasar sekarang terbagi antara apakah Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 0,25 poin persentase ke kisaran target antara 5%-5,25%, atau tidak berubah ketika pertemuan berikutnya pada awal Mei.
Satu bulan yang lalu, sebelum kegagalan SVB, investor memperkirakan suku bunga akan mencapai puncaknya sekitar 5,5% pada September. Saham teknologi akan menjadi salah satu penerima manfaat utama dari kalibrasi ulang ini. (NIA)
