Kurnia Nadya
IDXChannel—Apa saham milik Jusuf Kalla di bursa efek? Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak memiliki perusahaan terbuka secara langsung, tetapi keluarganya tercatat sebagai pemilik emiten konstruksi.
Yakni PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK), perusahaan sektor infrastruktur dengan bisnis utama di bidang rancang bangun rekayasa dan industri barang serta jasa. BUKK tercatat di papan utama.
Jusuf Kalla tidak menjabat posisi apa pun di perusahaan. Namun saudaranya, Suhaeli Kalla, dan keponakannya, Solihin Jusuf Kalla, menjabat sebagai komisaris utama dan komisaris. Suhaeli juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir atau ultimate beneficial owner.
Menurut laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 31 Agustus 2025, Suhaeli tercatat sebagai pengendali saham BUKK dengan kepemilikan sebanyak 800 juta saham, atau setara dengan 30,23 persen dari total saham.
Sementara Solihin Kalla tercatat memiliki 789 juta saham, atau setara dengan 29,91 persen. Lalu Achmad Kalla tercatat memiliki 674 juta saham, setara dengan 25,56 persen dari total saham terdaftar.
Saham Milik Jusuf Kalla dan Keluarganya, Ini Profil Usahanya
Bukaka Teknik Utama didirikan pada Oktober 1978, awalnya adalah usaha skala kecil di bidang perbengkelan kendaraan bermotor. Mobil pertama yang dibangun adalah mobil pemadan kebakaran.
Namun kini BUKK menjadi perseroan terbatas di bidang engineering, pengadaan dan konstruksi. BUKK juga memiliki anak usaha yang bergerak di sektor energi (listrik), migas, pertambangan nikel, dan sebagainya.
Melansir laman resmi Bukaka Teknik Utama (7/10/2025), berikut ini adalah beberapa unit usaha yang saat ini dikelola BUKK lewat 11 anak usaha:
- Steel tower (menara telekomunikasi)
- Produksi jembatan penumpang (bandara)
- Pembangunan infrastruktur (jembatan, dll)
- Manufaktur peralatan migas
- Peralatan konstruksi jalanan
- Pemeliharaan dan perawatan fasilitas lepas pantai
- Kendaraan khusus
- Galvanisasi
BUKK mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 1990-2000, tetapi perusahaan melakukan delisting dan melakukan relisting pada 2015 dengan harga pencatatan kembali Rp590 per saham.
Saat relisting BUKK mencatatkan kapitalisasi pasar relisting mencapai Rp1,56 triliun. Pada perdagangan Selasa 7 Oktober, saham BUKK ditutup di harga Rp990 per saham. Dalam enam bulan terakhir, harga sahamnya naik 29,41 persen.
Itulah informasi singkat tentang saham milik Jusuf Kalla di Bursa Efek Indonesia.
(Nadya Kurnia)
