sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Berkat Permintaan China-India, Harga Batu Bara Naik Lagi

Market news editor Maulina Ulfa
16/04/2024 09:33 WIB
Harga batu bara berjangka (futures) Newcastle untuk pengiriman Mei 2024 menguat 2,06 persen di level USD136,5 per ton pada Senin (15/4/2024).
Berkat Permintaan China-India, Harga Batu Bara Naik Lagi. (Foto: Freepik)
Berkat Permintaan China-India, Harga Batu Bara Naik Lagi. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga batu bara berjangka (futures) Newcastle untuk pengiriman Mei 2024 menguat 2,06 persen di level USD136,5 per ton pada Senin (15/4/2024).

Ini menandai kenaikan batu bara di awal pekan setelah harga emas hitam tertekan dalam dua pekan terakhir. Secara mingguan, menurut Barchart, harga batu bara naik 3,6 persen.

Sebelumnya, futures batu bara Newcastle diperdagangkan di kisaran USD129 per ton, karena ketidakpastian permintaan dari China bersamaan dengan pasokan yang stabil.

Reuters melaporkan China dan India meningkatkan impor batu bara termal yang diangkut melalui laut ke level tertinggi dalam tiga bulan pada Maret 2024.

Ini karena dua pembeli batu bara terbesar dunia tersebut memanfaatkan harga bahan bakar internasional yang lebih rendah untuk memenuhi permintaan listrik dalam negeri yang kuat.

China, produsen dan importir batu bara terbesar di dunia, mencatat kedatangan batu bara termal melalui laut sebesar 29,7 juta metrik ton pada Maret, menurut data yang dikumpulkan oleh analis komoditas Kpler.

Jumlah ini naik dari 23,03 juta ton pada Februari dan juga lebih tinggi dibandingkan 28,62 juta ton pada Maret 2023.

Pada kuartal pertama, impor batubara China yang digunakan terutama untuk menghasilkan listrik melalui jalur laut mencapai 80,64 juta ton, naik 17,2 persen dari 68,82 juta ton pada periode yang sama 2023.

Kuatnya impor China didorong oleh kombinasi kuatnya pertumbuhan permintaan listrik dan harga batu bara yang bersaing dengan batu bara dalam negeri melalui jalur laut.

Data resmi menunjukkan konsumsi listrik China meningkat 11 persen pada Januari dan Februari tahun ini dibandingkan dengan bulan-bulan yang sama pada tahun 2023. Pembangkitan listrik China juga meningkat sebesar 6,9 persen pada 2023, melampaui tingkat pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan sebesar 5,2 persen.

Permintaan listrik China didorong oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan elektrifikasi armada kendaraan, peningkatan permintaan AC dan peralatan, serta peningkatan elektrifikasi proses industri, seperti beberapa jenis peleburan.

Penurunan produksi pembangkit listrik tenaga air di tengah kekeringan juga telah meningkatkan permintaan akan bahan bakar fosil, terutama berbahan bakar batu bara, sehingga semakin meningkatkan permintaan terhadap bahan bakar tersebut.

Harga batu bara domestik China juga masih relatif tinggi dengan batu bara termal di Qinhuangdao berakhir pada harga 825 yuan (USD114) per ton dua minggu lalu.

Meskipun harga ini turun dari harga tertinggi baru-baru ini sebesar 940 yuan pada 27 Februari 2024, harga produk seaborne yang populer di China juga telah menurun. (ADF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement