IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 31,241 poin (0,47%) di level 6.656,938 pada perdagangan hari ini Selasa (26/10/2021).
Penguatan IHSG sudah terlihat sejak awal pembukaan pagi tadi hingga menyentuh titik tertingginya di area 6.680,117, dan sempat tertekan tipis di 6.638,028. Secara keseluruhan, pergerakan indeks hari ini berada di atas level penutupan kemarin.
Kendati ditutup di zona hijau, namun performa IHSG sepekan masih terkoreksi tipis (-0,03%), dengan kinerja year to date yang cemerlang (11,34%).
Adapun 252 emiten menguat, 266 melemah, dan 147 lainnya stagnan. Total transaksi mencapai Rp12,1 triliun dari 21,4 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Analis PT Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan bahwa penguatan indeks hari ini masih belum mampu menembus level resisten di 6.687 mengingat pergerakannya yang cenderung sideways.
Andhika mencermati, IHSG masih rawan terkoreksi ke level 6.550-6.570 dan apabila terjadi koreksi keeseokan harinya maka dipastikan masih wajar.
"Memang pada penutupan perdagangan hari ini ditutup menguat, dan memang kalau IHSG belum mampu menembus level resisten di 6.687 sendiri, IHSG memang masih rawan terkoreksi ke level 6.550-6570, memang itu sendiri proyeksi dari kami sedang berada di wave 4," kata Andhika, Selasa (26/10/2021).
Kendati peluang koreksi masih terbuka, dirinya memandang indeks bisa kembali melanjutkan penguatannya jika mampu menembus level-level tertinggi barunya.
Namun, dirinya memperingatkan investor untuk waspada atas potensi profit taking mengingat kenaikan IHSG yang sudah agresif dan overbought dalam beberapa waktu terakhir.
"Dari segi tren, kalau kita lihat ada berpotensi untuk jangka pendek, dikarenakan IHSG sendiri kenaikannya sudah agresif dan overbought juga dan memang seharusnya ini akan digunakan iinvestor untuk melakukan aksi profit taking, sehingga kalau IHSG belum mampu break dari level resistennya, maka IHSG rawan terkoreksi," tuturnya.
Untuk diketahui, pembelian bersih investor asing pada hari ini secara akumulatif mencapai Rp773,06 miliar, terdiri dari Rp746,11 miliar di pasar reguler, dan Rp26,95 miliar di pasar negosiasi-tunai.
Sementara bursa saham Asia lainnya terpantau bergerak variatif seperti: N225 (1,77%), HSI (-0,36%), SSEC (-0,34%), STI (0,47%). (NDA)