Nia Deviyana
IDXChannel - Dolar AS menguat pada Rabu (20/8/2025) setelah mencatat kenaikan dua hari beruntun. Pelaku pasar menanti simposium tahunan Federal Reserve di Jackson Hole akhir pekan ini untuk mencari petunjuk arah kebijakan moneter.
Pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada Jumat menjadi sorotan utama, dengan pasar mencermati apakah dia akan menepis ekspektasi penurunan suku bunga bulan depan.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan peluang sebesar 84 persen untuk pemangkasan suku bunga pada September, dengan total pemangkasan sekitar 54 basis poin hingga akhir tahun.
Melansir US News, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik tipis ke 98,393 pada awal perdagangan Rabu, level tertinggi sejak 12 Agustus 2024. Indeks ini sebelumnya sudah menguat sekitar 0,4 persen dalam dua hari pertama pekan ini.
"Dengan standar yang cukup tinggi bagi Powell untuk memenuhi ekspektasi, ada risiko dia akan terdengar lebih hawkish, sehingga bisa membuat pasar terkejut," kata analis di Capital.com, Kyle Rodda.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga pada 17 September meningkat setelah laporan tenaga kerja yang lemah di awal bulan ini, dan semakin didorong oleh data inflasi konsumen yang menunjukkan tekanan terbatas dari tarif.
Namun, data harga produsen yang lebih panas dari perkiraan pekan lalu membuat arah kebijakan jadi lebih rumit.
Powell sebelumnya mengatakan dia enggan memangkas suku bunga karena adanya ekspektasi tekanan harga dari tarif pada musim panas ini.
(NIA DEVIYANA)
