Dinar Fitra Maghiszha
IDXChannel - PT Haloni Jane Tbk (HALO) berencana membagikan dividen sebesar 20 persen dari laba bersih. Saat ini perseroan dalam proses penawaran umum perdana/initial public offering (IPO) perseroan.
Produsen sarung tangan medis itu kini sedang memasuki periode penawaran awal atau bookbuilding hingga 24 Januari 2023 berdasarkan perkiraan jadwal dalam prospektus, dikutip Rabu (18/1/2023).
Manajemen HALO mengatakan rencana pembagian dividen akan menggunakan laba bersih tahun berjalan serta dibagikan setiap tahun sesuai hasil rapat pemegang saham. Namun, kebijakan ini tak terlepas dari kinerja keuangan perseroan di masa mendatang.
"Perseroan merencanakan pembayaran dividen kas minimum sebanyak 20 persen (dua puluh persen) dari laba bersih tahun berjalan untuk setiap tahunnya mulai dari tahun buku 2023," kata manajemen.
Dalam prospektus, perseroan mengakui belum pernah melakukan pembayaran dividen kepada para pemegang saham. Rencana dividen diharapkan dapat menambah nilai bagi pemegang saham dalam jangka panjang.
Namun demikian, perseroan mewanti-wanti soal potensi risiko kerugian dan lonjakan kebutuhan modal di masa depan. Sehingga hal itu dapat mempengaruhi kemampuan perseroan dalam membagikan dividen, termasuk peluang tidak adanya dividen.
Hingga kuartal III/2022, HALO menghasilkan penjualan bersih mencapai Rp199,90 miliar, alias turun 45,13 persen yoy dibandingkan periode sama tahun 2021 senilai Rp364,32 mliar. Manajemen mengakui ini disebabkan oleh penurunan harga sarung tangan.
Performa penjualan itu membuat HALO mencatatkan rugi periode berjalan di kuartal III/2022 sebesar Rp8,21 miliar, berbalik dari posisi laba periode berjalan pada periode sama tahun lalu senilai Rp141,60 miliar. Namun, jika ditarik ke belakang, HALO mencatatkan laba bersih di akhir 2021 sebesar Rp94,09 miliar. (RRD)
