sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hanya Sisa Satu Hari, Nasib IHSG Pekan Ini Rawan Berakhir Melemah

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
18/08/2023 06:25 WIB
Secara teknikal indikator Stochastic RSI dan MACD memberi sinyal masih terdapat tekanan, sehingga indeks komposit berpeluang meninggalkan zona hijau.
Hanya Sisa Satu Hari, Nasib IHSG Pekan Ini Rawan Berakhir Melemah (foto: MNC media)
Hanya Sisa Satu Hari, Nasib IHSG Pekan Ini Rawan Berakhir Melemah (foto: MNC media)

IDXChannel - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (18/8/2023), diperkirakan memiliki peluang untuk berakhir di zona merah.

Perkiraan ini didasarkan pada asumsi bahwa dengan hanya menyisakan satu hari perdagangan, laju indeks hanya akan melanjutkan tren yang telah terjadi pada perdagangan hari sebelumnya, Rabu (16/8/2023), di mana IHSG menutup langkah dengan minus 0,21 persen, menuju 6.900,53.

Secara teknikal indikator Stochastic RSI dan MACD memberi sinyal masih terdapat tekanan, sehingga indeks komposit berpeluang meninggalkan sekaligus bertahan di area 6.800an.

"Waspadai support 6.830, jika IHSG tertahan di bawah pivot 6.880 pada Jumat (18/8/2023). Breaklow 6.830 mengindikasikan pembentukan pola minor inverted cup & handle/double top," tulis Phintraco Sekuritas, dalam hasil risetnya, Kamis (17/8/2023).

Dari sisi sentimen, pelaku pasar masih mencermati dampak pernyataan Presiden Joko Widodo terkait proyeksi makro Indonesia tahun 2024.

Dalam pidatonya di Sidang MPR, Jokowi memaparkan bahwa ekonomi RI berpotensi di level 5,2 persen, dengan inflasi diharapkan dapat terjaga di kisaran 2,8 persen.

Phintraco menyoroti katalis dari sisi mancanegara, di mana risalah bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) bakal menjadi petunjuk pelaku pasar untuk membaca arah kebijakan suku bunga AS.

"Nada dovish dalam risalah tersebut berpotensi menopang IHSG pada Jumat depan, begitu juga sebaliknya," tulis Phintraco Sekuritas, dalam riset tersebut.

Selanjutnya, investor juga masih  perubahan arah kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan Inggris (BoE). Data terbaru menunjukkan adanya penurunan inflasi di Inggris ke level 6.8 persen yoy pada Juli 2023 dari 7.9 persen yoy pada periode sebelumnya. (TSA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement