Fiki Ariyanti
IDXChannel - Harga emas dunia pada perdagangan hari ini (6/3) mengilap dan pecah rekor. Harga komoditas tersebut melonjak 1,91 persen menjadi USD2.123 per ounce (oz).
"Harga emas naik 1,91 persen ke level tertinggi di USD2.123 per oz ditopang oleh pelemahan dolar indeks dan imbal hasil treasury menurun karena melemahnya data ekonomi Amerika Serikat (AS)," tulis riset harian dari Panin Sekuritas, Rabu pagi ini.
Data ekonomi AS yang terkoreksi itu, menurut riset tersebut, seperti factory orders yang turun 3,6 persen MoM di Januari 2024 (estimasi: turun 2,9% MoM).
"Faktor lainnya para investor memiliki ekspektasi kuat bahwa Federal Reserve AS akan melakukan penurunan suku bunga di semester II-2024," jelasnya.
"Patut dicermati emas juga menjadi aset lindung nilai pada ketidakpastian pemilihan umum AS di tahun ini, serta peningkatan tensi geopolitik global, seperti di Eropa Timur dan Timur Tengah," berdasarkan riset tersebut.
Lalu bagaimana dengan pergerakan saham-saham emiten atau produsen emas di Indonesia?
Berdasarkan data RTI Business hingga pukul 10.16 WIB, saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) menanjak 1,71 persen atau 20 poin ke 1.485, saham PT Medco Energi Internasional menguat 0,36 persen ke 1.370.
Sementara itu, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) merosot 1,97 persen ke 149, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terpantau melemah 0,44 persen ke 2.240, dan saham PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) turun 1,89 persen ke 52.
Sedangkan saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), saham PT J Reources Asia Pasifik Tbk (PSAB) tercatat bergerak stagnan, masing-masing di level 360, level 352, dan level 190.
(FAY)
