sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Dekati Level Psikologis, Dolar Tembus Rp16.200 Usai Suku Bunga Fed Turun

Market news editor Wahyudi Aulia Siregar
19/12/2024 09:55 WIB
IHSG dan Rupiah kompak melemah pada perdagangan hari ini (19/12/2024) usai The Fed memangkas suku bunga acuan 25 bps.
IHSG Dekati Level Psikologis, Dolar Tembus Rp16.200 Usai Suku Bunga Fed Turun (foto mnc media)
IHSG Dekati Level Psikologis, Dolar Tembus Rp16.200 Usai Suku Bunga Fed Turun (foto mnc media)

IDXChannel - Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed resmi memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps). Namun IHSG dan Rupiah kompak melemah pada perdagangan hari ini.

Kebijakan tersebut seharusnya menjadi kabar baik bagi pasar keuangan, khususnya pasar saham. Akan tetapi, mayoritas Bursa saham di Asia justru dibuka koreksi cukup dalam.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun ke level 7.034. IHSG terus melemah dan mendekati level psikologis 7.000.

Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, pemicu pelemahan pasar saham pada hari ini bukanlah kebijakan pemangkasan bunga The Fed. Melainkan sinyal kebijakan yang tidak akan agresif dalam pemangkasan bunga acuan di tahun depan. 

"Sinyal tersebut kian mempertegas bahwa The Fed akan cenderung memiliki pola kebijakan yang seirama dengan arah kebijakan ekonomi AS di bawah kepemimpinan Presiden Trump nantinya," kata Gunawan, Kamis (19/12/2024).

Menurut Gunawan, IHSG hari ini akan menguji level psikologis 7.000 sebagai level selanjutnya. Pelaku pasar perlu mewaspadai koreksi di bawah level psikologis tersebut. 

"Secara teknikal level tersebut akan menjadi level yang berpeluang mendorong koreksi selanjutnya, dan bisa menjadi level resisten kuat seandainya IHSG sudah berada di bawah level 7.000," tutur Gunawan.

Sementara itu, Rupiah pagi ini melemah dan tembus ke level Rp16.200 per USD. Pemicunya adalah imbal hasil US Treasury naik di atas 4,5 persen, dipicu oleh sikap The Fed yang bernada hawkish. 

Di sisi lain, harga emas juga melemah ke level USD2.611 per ons troy. 

"Kombinasi kebijakan The Fed yang lebih bernada hawkish, ditambah dengan kebiakan ekspansif Trump menjadi kombinasi kuat yang menekan pasar keuangan di negara lain termasuk untuk perdagangan logam mulia," kata Gunawan.

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement