IDXChannel - Emiten ritel modern, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) belum menunjukkan perbaikan kinerja sepanjang 2021 lalu. Bahkan, pendapatan perseroan tercatat masih mengalami penurunan.
Dikutip dari 1st Session Closing, Jumat (04/03/2022), pembatasan operasional akibat PPKM dan juga restrukturisasi jaringan toko swalayan Giant membuat perusahaan kembali menderita kerugian tahun lalu meski lebih kecil pada tahun 2020.
Hero melaporkan pendapatan bersih pada 2021 turun 2,2 persen secara tahunan, dari Rp3,56 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp3,48 triliun.
Penurunan ini disumbang oleh terkoreksinya pendapatan di segmen makanan dari Rp898,2 miliar pada 2020, menjadi Rp719,75 miliar pada tahun 2021.
Sementara itu pendapatan bersih dari segmen non-makanan naik dari Rp2,66 triliun menjadi Rp2,76 triliun. Beban pokok pendapatan perseroan sepanjang 2021 tercatat mencapai Rp1,96 triliun meningkat 10,12 persen jika dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp1,78 triliun. (TYO/SALSA)