Cahya Puteri Abdi Rabbi
IDXChannel - PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) mengantongi laba bersih sebesar Rp561,27 miliar, naik 108,60 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp269,05 miliar.
Pertumbuhan signifikan tersebut didorong oleh peningkatan volume penjualan crude palm oil (CPO) dan crude palm kernel oil (CPKO) serta tingginya harga jual rata-rata CPO, CPKO dan palm kernel (PK).
Di samping itu, TLDN juga merealisasikan pendapatan sebesar Rp2,55 triliun, tumbuh 36,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp1,87 triliun.
Kontribusi terbesar berasal dari penjualan CPO sebesar Rp2,22 triliun, diikuti oleh PK sebesar Rp197,30 miliar, CPKO sebesar Rp124,03 miliar, dan lainnya sebesar Rp6,32 miliar.
Penjualan CPO meningkat 28,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang didorong oleh pertumbuhan volume sebesar 4,3 persen dan kenaikan harga jual rata-rata sebesar 22,9 persen.
Kemudian volume penjualan CPKO mencapai 5.015 ton dengan harga jual rata-rata Rp24.735 per kg, melonjak masing-masing 897,8 persen dan 67,5 persen secara tahunan. Adapun harga jual rata-rata PK juga naik signifikan, sebesar 105 persen year on year menjadi Rp11.199 per kg.
“Kami yakin bahwa kinerja keuangan perusahaan akan terus menunjukkan pertumbuhan positif hingga akhir tahun 2025,” kata Direktur Utama TLDN Wishnu Wardhana dalam keterangan resmi pada Rabu (30/7/2025).
Wishnu menyebut, kinerja laba pada Januari-Juni 2025 setara 68 persen dari total realisasi laba bersih keseluruhan tahun lalu. Selain itu, tren kenaikan harga CPO masih berlanjut sampai dengan periode awal semester II tahun ini.
Di sisi lain, kinerja operasional TLDN juga mencatatkan hasil yang positif. Jumlah tandan buah segar (TBS) yang diolah pada semester I-2025 mencapai 701.349 ton, naik 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 668.251 ton.
Peningkatan ini berasal dari pertumbuhan produksi di kebun inti, kebun plasma, dan meningkatnya pasokan dari pihak ketiga.
“Kenaikan produksi kebun inti dan plasma merupakan hasil konsistensi penerapan praktik terbaik di perkebunan, termasuk dalam hal pemupukan, pemeliharaan infrastruktur, serta pemanfaatan teknologi dalam operasional kebun,” tutur Wishnu.
(DESI ANGRIANI)
