Kurnia Nadya
IDXChannel—Seperti apa pergerakan harga saham BCA dari tahun ke tahun? Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membentuk grafik hijau yang menyerupai grafik pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Oleh sebab itu, tidak mengherankan bila BBCA sering direkomendasikan untuk investor pemula dengan profil risiko cenderung konservatif. Sejak pertama kali IPO, harga saham BBCA telah tumbuh 26.471%.
Sementara bila diperbandingkan dengan capaian lima tahun ke belakangan, harga BBCA telah tumbuh 58,03%. Pada periode tersebut, dunia tengah dilanda pandemi COVID-19 yang mengakibatkan krisis perekonomian di banyak negara.
Pandemi saat itu juga meluluhkan bursa saham di berbagai negara. Pada awal 2020, saham BBCA diperdagangkan di level Rp6.000 ke atas, namun setelah pandemi, harga BBCA turun ke level Rp5.000-an.
Namun BBCA terbilang saham big cap dengan banyak peminat, kinerjanya pun terbukti baik secara historis dari tahun ke tahun, sehingga BBCA mampu melaju cepat usai pandemi berangsur-angsur selesai.
Pada perdagangan Selasa (11/6), perdagangan BBCA ditutup pada level Rp9.300 per saham. Meskipun menurun 2,36%, di antara saham big banks lainnya penurunan harga saham BBCA terbilang lebih terjaga.
Kembali bicara soal harga. Ketika pertama kali IPO, emiten ini menawarkan saham perdananya dengan harga Rp1.400 per saham. BBCA juga beberapa kali telah melakukan aksi stock split, sehingga jumlah saham beredarnya kian banyak.
Harga BBCA pernah menembus di atas Rp30.000 per saham sebelum akhirnya perseroan memutuskan untuk stock split terakhirnya. Pertumbuhan harga itu membuktikan bahwa saham BBCA memiliki histori pertumbuhan harga yang baik di Bursa Efek Indonesia.
BBCA juga terbukti memiliki histori pencatatan laba bersih yang stabil dan menarik di mata investor. Apalagi, BBCA juga termasuk rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.
Itulah informasi singkat tentang harga saham BCA dari tahun ke tahun. (NKK)
