Rahmat Fiansyah
IDXChannel - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (12/6/2025). Investor menanti dividen yang diputuskan oleh dua BUMN pertambangan tersebut.
Sesuai jadwal, ANTM akan menggelar RUPST sekitar pukul 14.00 WIB. Sementara itu, PTBA melaksanakan RUPS pada pukul 14.30. Selain waktu yang hampir bersamaan, kedua emiten juga sama-sama melaksanakan rapat tersebut di Hotel Borobudur, Jakarta.
ANTM menjadi salah satu saham top performer pada 2025 seiring lonjakan harga emas dan mulai rebound-nya harga nikel. Sejak awal tahun, harga saham produsen emas dan nikel itu melesat lebih dari 100 persen ke level Rp3.280.
Pada 2024, ANTM meraih laba bersih Rp3,65 triliun. Kinerja perusahaan yang dikomandoi Nicolas Kanter itu mulai tampak pada kuartal IV-2024 dan mencapai puncaknya pada kuartal I-2025 dengan raihan bottomline hingga Rp2,13 triliun, setara hampir 60 persen dari laba FY2024.
Dalam lima tahun terakhir, nilai dividen juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk tahun buku 2024, ANTM menebar dividen sebesar Rp128,07 per saham dengan payout ratio 100 persen. Sementara laba per saham (earning per share/EPS) pada 2024 diketahui sebesar Rp151,77.
Sementara itu, PTBA selama ini dikenal royal membagikan dividen kepada pemegang saham. Dalam catatan IDX Channel, emiten batu bara yang beroperasi di Sumatera Selatan itu tak pernah sekalipun absen membagikan dividen, setidaknya dalam kurun waktu 16 tahun terakhir.
Pada 2024, PTBA membukukan laba bersih Rp5,1 triliun dengan EPS Rp443. Pada tahun lalu, perseroan membagikan dividen sebesar Rp397,7 per saham dengan payout ratio 75 persen.
Saham PTBA sendiri menanjak menjelang RUPS dan menembus level psikologis Rp3.000 kemarin. Sementara sejak awal tahun, harga sahamnya tumbuh hampir 10 persen.
Dividen kedua saham ini dinanti oleh investornya. Kehadiran Danantara Indonesia dalam struktur pemegang saham juga ikut memicu potensi dividen besar mengingat saham-saham BUMN lainnya juga menetapkan payout ratio lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
(Rahmat Fiansyah)
