Realisasi KPR Meningkat, BTN Catat Indeks Harga Rumahan Cenderung Positif

IDXChannel - Dalam ajang IDX Channel Economic Outlook 2021, Rabu (16/12/2020), terungkap bahwa sektor properti merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah pandemi. Perbankan juga terus membantu langkah strategis Pemerintah agar Properti kembali bergairah tahun depan.

Melihat sekeliling industrinya maka bisnis properti sejatinya menjadi multiplier effect perekonomian nasional untuk 140 hingga 147 industri lainnya seperti material bahan bangunan, genteng, semen, paku, besi, kayu, dan lainnya. Oleh karena itu, kebangkitan sektor properti diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masa pandemi melalui pembiayaan kredit kepemilikan rumah seperti yang dilakukan Bank BTN.

"Kalo kita lihat pencatatan realisasi KPR saat Covid-19 Maret lalu. Booking kita sampai Maret Rp4,1 triliun kemudian drop pada April Rp1,8 triliun disusul Juli mulai naik Rp3,4 triliun Agustus Rp3,7 triliun dan puncaknya pada November Rp5 triliun," ujar Direktur Finance, Planning, and Tresury PT Bank BTN Persero Tbk, Nixon LP Napitupulu.

Seluruh kredit (KPR) Rp 3,4 triliun per bulannya sudah jauh lebih tinggi dari Maret ketika Covid-19 pertama kali ada di Indonesia. Tren bulanan yang terus naik sejak April tersebut hingga November ini diharapkan menjadi momentum yang terus terjaga sehingga sektor ini bisa bangkit di 2021 .

"Di tahun 2020 saat Februari kita bisa hit Rp5 triliun per bulan kemudian KPR sudah Rp3,4 triliun per bulan sudah jauh lebih baik. Ada data kedua yang bisa disampaikan bahwa bila dilihat pertumbuhan ekonomi by sektor masih tumbuh positif walaupun turun dibanding tahun lalu 1,9 persen. Jika dibandingkan transportasi, perhotelan, makanan dan sebagainya seperti real estate masih tumbuh positif walaupun angkanya turun," ujarnya.

Sementara itu, Bank BTN yang juga merilis berdasarkan hasil Tim Litbang terkait Indeks Harga Rumahan mencatat bahwa model tipe 36 dan 45 memiliki harga cenderung positif berbeda dengan tipe rumah 70 ke atas yang turun dari data Indeks Harga.

Sedangkan dari areanya, provinsi Jawa Barat menduduki posisi pertama, dalam keterangan indeks harganya sedikit naik. Kemudian disusul Kalimantan Selatan dan Banten yang menunjukkan beberapa daerah tersebut sudah menunjukkan pertumbuhan yang positif. (Devi Puspitasari)