Dinar Fitra Maghiszha
IDXChannel – Manajemen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menegaskan tetap fokus mengembangkan bisnis data center sebagai bagian dari transformasi digital. Perseroan hingga saat ini mengoperasikan kapasitas sekitar 48 MW dengan tingkat utilisasi lebih dari 75 persen.
Direktur Wholesale & International Service TLKM, Honesti Basyir, menyampaikan perseroan mengelola tiga jenis data center, yaitu hyperscale, enterprise, dan edge.
“Kita sekarang sudah mengoperasikan lebih kurang 48 MW kapasitas data center. Ini tentunya untuk menunjang pertumbuhan digital infrastructure yang ada di Indonesia,” ujar Honesti dalam konferensi pers, Jumat (12/9/2025).
TLKM mencatat portofolio infrastruktur digital, termasuk 35 data center dengan kapasitas total 48 MW, yang tersebar di berbagai lokasi dengan rincian 30 domestik, dan 5 luar negeri.
Honesti menambahkan, ekspansi kapasitas terus berjalan, termasuk di Cikarang dan Batam. Campus pertama di Cikarang, ujarnya, telah selesai, dan saat ini disiapkan pembangunan campus kedua.
Sementara di Batam, pembangunan campus tengah berlangsung untuk menangkap potensi permintaan dari Singapura dan Johor.
Selain di dalam negeri, Telkom juga mengoperasikan data center di Singapura, melalui entitas anaknya Telekomunikasi Indonesia International Pte. Ltd Singapore (Telin Singapore).
Menurut Honesti, langkah tersebut sejalan dengan tren global dan meningkatnya kebutuhan kapasitas untuk mendukung teknologi terkini, termasuk artificial intelligence (AI).
Honesti menegaskan, data center akan tetap menjadi salah satu fokus utama Telkom dalam mendukung transformasi digital.
“Ke depan data center tetap akan menjadi fokus kita, sesuai dengan transformasi kita untuk menjadi digital telco,” ungkapnya.
Dalam pengembangan bisnis, Telkom juga membuka opsi monetisasi bisnis data centernya melalui skema IPO maupun strategic investment. Namun, keduanya masih dalam penjajakan,
“Struktur apakah itu nanti melalui IPO atau melalui strategic investment, tentunya nanti akan kita lihat mana yang memberikan valuasi yang lebih baik bagi perusahaan,” kata Honesti.
(Febrina Ratna Iskana)
