Kurnia Nadya
IDXChannel—Bagaimana perbandingan anggaran MBG vs pendidikan di Indonesia? Anggaran untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis 2026 diambil dari beberapa pos alokasi APBN 2026, salah satunya anggaran pendidikan.
Sebagai pengingat, total belanja negara pada APBN 2026 adalah Rp3.842 triliun dan akan difokuskan pada delapan agenda prioritas, termasuk program MBG yang akhirnya mendapatkan alokasi sebanyak Rp335 triliun.
Besaran alokasi untuk program MBG pada APBN 2026 sama dengan besaran anggaran yang dibuat dalam Rancangan APBN 2026. Namun pada APBN yang sudah disahkan, anggaran MBG tidak sepenuhnya diambil dari anggaran pendidikan.
Pada RAPBN 2026, anggaran MBG menyedot 44 persen dana yang dialokasikan untuk pendidikan, proporsinya lebih besar dibanding alokasi dana untuk perbaikan sekolah, peningkatan kesejahteraan guru, dan program-program penting lainnya.
Namun pada APBN 2026, anggaran pendidikan dipatok Rp769,1 triliun, naik dari rancangan yang dibuat sebelumnya yakni Rp757,8 triliun. Adapun jumlah dana yang disedot untuk MBG adalah Rp223 triliun.
Sehingga anggaran kebutuhan MBG yang sebesar Rp335 triliun itu tidak sepenuhnya diambil dari anggaran pendidikan, meskipun besaran pengambilan dana dari sektor tersebut tetaplah berjumlah paling besar.
Selain dari anggaran pendidikan, biaya MBG juga diambil dari anggaran kesehatan dan ekonomi. Berikut rinciannya:
Sumber Dana MBG 2026
- Sektor pendidikan Rp223 triliun (83 persen)
- Sektor kesehatan Rp24,7 triliun (9,2 persen)
- Sektor ekonomi Rp19,7 triliun (7,4 persen)
Jadi sektor pendidikan adalah kontributor sumber pembiayaan MBG yang paling besar bila dibanding dua sektor lainnya yang turut menyumbang anggaran.
Program Makan Bergizi Gratis ini ditujukan untuk 82,9 juta siswa sekolah dan 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Itulah informasi singkat tentang perbandingan anggaran MBG vs pendidikan di Indonesia.
(Nadya Kurnia)
