IDXChannel- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyetujui sebuah proyek ekspor gas alam cair (LNG) pertama setelah peralihan dari era Joe Biden. Pemerintahan Trump berusaha memenuhi janjinya untuk melepaskan pengiriman bahan bakar dalam jumlah besar.
Departemen Energi AS (DOE) menyetujui lisensi bersyarat Commonwealth LNG untuk mengirimkan jutaan ton LNG per tahun dari fasilitas yang direncanakan di dekat Cameron, Louisiana. Ini merupakan proyek LNG pertama yang disetujui Menteri Energi Chris Wright.
"Hari ini menandai salah satu dari banyak langkah yang akan diambil DOE untuk memastikan masa depan kita sebagai pemasok energi yang dapat diandalkan untuk dunia dan melanjutkan ketertiban reguler untuk tanggung jawab peraturan kita atas ekspor gas alam," kata Wright dalam sebuah pernyataan.
DOE memiliki wewenang dalam menyetujui izin untuk mengekspor pengiriman gas alam ke negara-negara Eropa dan Asia yang tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan AS.
DOE berharap dapat mengeluarkan persetujuan final untuk proyek Commonwealth akhir 2025. DOE memiliki simpanan sekitar selusin proyek LNG utama yang telah menunggu persetujuan dari departemen tersebut.
Sebab, proyek-proyek tersebut sebelumnya dihentikan oleh Joe Biden. Pemberhentian itu dilakukan untuk evaluasi usai mendapat tentangan keras dari para aktivis iklim dan pihak-pihak lainnya.
Dalam laporan yang dirilis Januari 2025 menemukan bahwa peningkatan ekspor LNG akan menaikkan harga gas alam bagi konsumen AS dan meningkatkan emisi global. Hal tersebut membuat proyek itu mendapat tantangan hukum dari kelompok-kelompok lingkungan.
Venture Global Inc, Energy Transfer LP dan Cheniere Energy, Inc. adalah beberapa pengembang LNG menunggu persetujuan dari DOE. Commonwealth LNG, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta Kimmeridge Energy Management LLC, belum mengambil keputusan investasi final atas fasilitas yang diusulkan.
(Ibnu Hariyanto)