Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Iran siap melanjurkan pembicaraan nuklir dengan Amerika Serikat (AS). Negosiasi nuklir antara Teheran dan Washington terhenti sejak September.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan kesepakatan nuklir dengan Barat bukanlah hal yang mustahil. Namun, dia ingin Iran mempertahankan infrastruktur nuklirnya.
Baru-baru ini, Teheran dan Washington membantah laporan bahwa mereka mencapai kesepakatan di mana Teheran akan mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi. Rumor tersebut sempat membuat harga minyak dunia anjlok.
"Tidak ada yang salah dengan kesepakatan (dengan Barat), tapi infrastruktur industri nuklir kita tidak boleh disentuh," kata Khamenei, dilansir dari Reuters pada Minggu (11/6/2023).
Departemen Luar Negeri AS menolak memberikan komentar atas pernyataan Khamenei. AS menegaskan pihaknya tidak ingin Iran memiliki senjata nuklir.
"Kami percaya diplomasi adalah cara terbaik untuk mencapai tujuan itu," kata pihak kementerian.
AS dan Iran sempat menyetujui perjanjian nuklir pada 2015. Namun, Donald Trump membatalkan kesepakatan itu saat ia menjadi Presiden AS.
Perjanjian sebelumnya membatasi aktivitas pengayaan uranium Iran. Sebagai imbalan, Barat mencabut sanksi terhadap Negeri Mullah tersebut. (WHY)
