IDXChannel- Salah satu anak perusahaan Microsoft Corp di Rusia berencana mengajukan kebangkrutan. Kabar itu diketahui dari catatan yang dirilis di registri resmi Rusia, Fedresurs.
Dilansir Channel News Asia, Minggu (1/6/2025), Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan penyedia layanan asing seperti Microsoft dan Zoom seharusnya diperlambat di Rusia. Langkah itu dilakukan untuk memberi ruang bagi solusi perangkat lunak lokal.
Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Microsoft masih melanjutkan penyediaan layanan penting. Namun, secara perlahan Microsoft mulai redup.
Microsoft mengumumkan mengurangi operasinya di Rusia secara signifikan pada Juni 2022. Hal itu dilakukan karena perubahan prospek ekonomi dan dampaknya terhadap bisnis mereka di sana.
Setelah itu, Microsoft mulai menghapus aplikasi media milik negara Rusia, RT dari toko aplikasi Windows dan melarang iklan dari media yang disponsori oleh pemerintah Rusia. Terbari, dari catatan di Fedresurs itu menyebutkan salah satu entitas perusahaan asal Amerika Serikat itu, Microsoft Rus LLC berniat mengajukan kebangkrutan.
Sementara menurut kantor berita TASS, Microsoft memiliki tiga unit lain di Rusia, yaitu Microsoft Development Centre Rus, Microsoft Mobile Rus, dan Microsoft Payments Rus. Namun belum jelas bagaimana nasib unit-unit tersebut setelah pengumuman ini.
Sebagai catatan, anak perusahaan Google di Rusia (dimiliki oleh Alphabet) juga mengajukan kebangkrutan pada 2022. Pengajulan itu dilakukan dengan alasan penyitaan rekening bank perusahaan oleh otoritas Rusia membuat operasi bisnis tidak bisa berlanjut, termasuk pembayaran kepada karyawan, pemasok, dan vendor lokal.
(Ibnu Hariyanto)