Perusahaan ini memiliki spesialisasi dalam mengembangkan infrastruktur sistem/platform yang memungkinkan perusahaan atau organisasi besar untuk mengelola datanya secara real time, dengan alur pengelolaan (workflow) yang sederhana. 

Platform yang dikembangkan Astronomer, dapat menyediakan update yang akurat, menginformasikan pengguna tentang aktivitas-aktivitas manajemen (ongoing activities) yang tengah dilakukan pengguna lainnya. 

Salah satu produk utama yang ditawarkan Astronomer adalah Astro, platform berbasis komputasi awan (cloud based) yang berfungsi untuk penyederhanaan pengelolaan data skala besar dalam satu platform. 

Astronomer menawarkan produk, perangkat, dan solusi untuk perusahaan-perusahaan yang banyak bekerja dengan data skala besar. Produk yang ditawarkan selain Astro, antara lain Astronomer software, Astro Observe, dan sebagainya. 

Sementara solusi yang ditawarkan antara lain analytic & reporting, AI Ops, MLOps, dan sebagainya. Jasa-jasa teknologi yang ditawarkan Astronomer umumnya digunakan untuk bidang data science dan machine learning. 

Perusahaan ini telah menangani beberapa klien besar. Antara lain Apple, Uber, LinkedIn, Ford, Stripe, McKenzie Intelligence Services, Texas Ranger, dan sebagainya. Sektor industri yang dilayani cukup bervariasi. Mulai dari gaming, kesehatan, hingga ritel. 

Adapun beberapa venture capital yang pernah menanamkan modal di perusahaan Startup ini adalah BainCapital Ventures, JP Morgan&Chase, Insight Partners, Salesforce Venture, dan sebagainya. 

Sebagai tambahan informasi, Astronomer adalah perusahaan baru yang masih seumur jagung, perusahaan ini didirikan pada 2018 di New York City oleh Andy Byron. Sebelumnya, nama perusahaan ini menjadi viral di Twitter beberapa hari belakangan setelah sang CEO dan kepala HRD Astronomer tersorot kamera dalam konser Coldplay.

Itulah informasi singkat tentang Astronomer perusahaan apa. 

(Nadya Kurnia)