sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement
Bangun Makassar New Port, Dirut Pelindo 4: Hilirisasi Seluas 1.200 Hektare
Bangun Makassar New Port, Dirut Pelindo 4: Hilirisasi Seluas 1.200 Hektare
Bangun Makassar New Port, Dirut Pelindo 4: Hilirisasi Seluas 1.200 Hektare
Bangun Makassar New Port, Dirut Pelindo 4: Hilirisasi Seluas 1.200 Hektare
Market news editorFahmi Abidin
18/12/2019 16:45 WIB

IDXChannel – Pelindo IV kini gencar membangun pelabuhan Makassar New Port (MNP). Dikatakan Direktur Utama Pelindo IV Farid Padang, untuk mendorong hilirisasi maka nantinya lahan seluas 1.200 hektare akan dijadikan kawasan industri di dalam pelabuhan.

Sekadar diketahui sejak Maret 2019 lalu Makassar New Port telah beroperasi dengan luas lahan 362 meter dari total lahan seluas 1.428 hektare.

“Kami inginkan nanti Makassar New Port menjadi bagian hilirisasi, ada industri dalam pelabuhan. Dan sekarang sudah beroprasi,” kata Farid dalam acara IDX Channel Economic Outlook bertajuk "Sinergi Memperkuat Kawasan Timur Indonesia" di Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Baca Juga :Makassar New Port Telah Layani Lebih dari 10.000 Kontainer

Ditambahkan Farid Padang, adanya hilirisasi diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia. Sebab dengan industri di pelabuhan tersebut akan meningkatkan nilai ekspor hingga 30 kali lipat.

“Di dalamnya nanti ada hilirisasi semen, hilirisasi nikel, hilirisasi energi, dan hilirisasi otomotif serta chemical ada disana. Semuanya yang termasuk pengolahan manufaktur hilirisasi yang dapat meningkatkan ekspor,” tuturnya.

Baca Juga : Jadi Pelabuhan Terbesar di Timur Indonesia, Pelindo IV Tawarkan Efisiensi

Dengan beroperasinya Makassar New Port telah memberikan dampak positif bagi perekonomian kawasan timur Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan hampir mencapai 7%, angka tersebut diatas rata-rata dari pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Meskipun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara total di Indonesia timur masih di kisaran 4,9%, Farid menyebut pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan dan Maluku Utara terbilang sangat tinggi. (*)

Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :