IDXChannel - Masalah urbanisasi dan ketersediaan lahan merupakan beberapa contoh persoalan yang timbul di kawasan kota besar. Tak terkecuali juga terkait polusi sampah, yang hingga kini masih menjadi salah laten yang tak kunjung menemukan solusi yang jitu.
Kondisi tersebut terjadi disinyalir lantaran berbagai kebijakan dan cara pengelolaan sampah selama ini seolah kerap menjadikan sampah sebagai musuh manusia. Padahal diakui atau tidak, keberadaan sampah merupakan hal yang tak bisa dipisahkan dari laju peradaban.
Dengan pengelolaan yang seadanya dan serampangan, praktis polusi sampah bakal menyebabkan kehancuran ekologis. Namun sebaliknya, dengan sistem pengelolaan yang tepat, sampah justru menjadi material baru yang memiliki potensi energi dan ekonomi.
"Karena itu, dengan pola pikir dan semangat yang sama terhadap pengelolaan sampah, kami berkolaborasi dengan TNI Angkatan Laut untuk menciptakan penanganan lingkungan untuk mewujudkan ekonomi sirkular," ujar Founder sekaligus Ketua Mulung Parahita, Yansyah, dalam keterangan resminya, Selasa (7/6/2022).
Menurut Yansyah, kerjasama ini juga sekaligus untuk mendukung Presidensi G20 di Indonesia, serta menyukseskan program Kampung Bahari Nusantara TNI Angkatan Laut, Puri Ageng Blahbatuh. Sinergi kedua pihak juga dalam rangka menjalankan Pengelolaan Ruang Laut dan Perlindungan Lingkungan Laut melalui Ekosistem Penanganan Lingkungan yang berjalan selaras dengan Program TNI Angkatan Laut, yaitu Penanaman Mangrove Nasional secara serentak, yang merupakan upaya untuk mendukung Program Penanggulangan Bencana Perubahan Iklim dan Cuaca Global.
"Tujuan utama sinergi ini diantaranya adalah membangun ekosistem penanganan lingkungan dalam upaya perlindungan laut, meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengurangan volume timbulan sampah (reduce), optimalisasi pemanfaatan kembali sampah yang masih dapat digunakan (reuse), dan pemrosesan sampah plastik yang dapat diubah menjadi barang baru yang bernilai ekonomi (recycle)," tutur Yansyah.
Selain itu, lanjutnya, kolaborasi juga dilakukan untuk mengoptimalisasi pemanfaatan kembali sampah yang masih dapat digunakan (reuse), menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sampah menjadi bernilai ekonomis, mengurangi pencemaran lingkungan laut Indonesia akibat sampah dan menjaga keasrian dan kelestarian lingkungan serta mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA).
"Sebagai langkah awal, kami mewujudkan komitmen serius dengan menyelenggarakan Kick-Off meeting untuk kampanye lingkungan Solo Triathlon sejauh 1.293 km dari Bali menuju Jakarta selama 30 hari dalam Kampanye ke-2 yang bertajuk 'The Rising Tide' yang akan memecahkan Rekor Dunia," ungkap Yansyah.
Kampanye ini diharapkan bakal menjadi bagian gelombang perubahan untuk pemulihan lingkungan yang sejalan dengan komitmen Global dan Pemerintah Indonesia, dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals dan menyelesaikan masalah lingkungan, sekaligus berkontribusi dalam Penanggulangan Bencana Perubahan Iklim Dan Cuaca Global dan Perbaikan lingkungan yang berkelanjutan melalui Ekosistem Penanganan Lingkungan.
Berkenaan dengan tema Global Platform for Disaster Risk Reduction(GPDRR) 2022 yaitu From Risk to Resilience: Towards Sustainable Development for All in a COVID-19 Transformed World yang juga dalam konteks Indonesia adalah 'Memperkuat Kemitraan Menuju Ketangguhan Berkelanjutan', resiliensi atau ketangguhan hanya dapat diwujudkan apabila upaya tersebut melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara inklusif.
"Karenanya, kami mengundang semua pihak, mulai dari pemerintah, ilmuwan, peneliti, akademisi, industri, LSM, komunitas serta masyarakat agar mendukung serta berpartisipasi, di mana Kampanye ini merupakan deklarasi untuk memulai aksi nyata terhadap darurat iklim di bumi pertiwi," papar Yansyah.
Dengan visi dan misi yang dimiliki, Yansyah mengklaim kolaborasinya dengan TNI ANgkatan Laut ini mendapatkan dukungan penuh dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi, serta berbagai lembaga lain yang juga memiliki kepedulian yang sama terkait pengelolaan sampah yang lebih baik. (TSA)