sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement
Berapa Gaji Ideal Untuk Hidup di Jakarta? Begini Rincian Biayanya untuk Single
Berapa Gaji Ideal Untuk Hidup di Jakarta? Begini Rincian Biayanya untuk Single
Berapa Gaji Ideal Untuk Hidup di Jakarta? Begini Rincian Biayanya untuk Single
Berapa Gaji Ideal Untuk Hidup di Jakarta? Begini Rincian Biayanya untuk Single
Milenomic editorKurnia Nadya
07/08/2025 12:38 WIB

IDXChannel—Berapa gaji ideal untuk hidup di Jakarta? Besaran gaji ideal di kota mana pun bersifat relatif, sepenuhnya tergantung pada kebutuhan dan keinginan tiap individu. Selain itu, jumlah individu yang dibiayai juga berpengaruh pada angka kebutuhan pokok. 

Gaji ideal untuk seorang pekerja yang belum menikah dan tanpa tanggungan finansial tentu akan berbeda jauh dengan gaji ideal yang diharapkan pekerja sudah menikah dengan satu anak dan dua orang yang harus ditanggung. 

Demikian juga gaji ideal yang diharapkan pekerja sudah menikah dengan anak yang sudah masuk usia sekolah, tentu akan berbeda dengan gaji yang dibutuhkan oleh pekerja dengan anak berusia di bawah lima tahun. 

Berdasarkan Survei Biaya Hidup yang pernah dilakukan Badan Pusat Statistik pada 2022, biaya hidup yang dibutuhkan satu rumah tangga dengan 2-6 anggota keluarga adalah Rp14,88 juta per bulan. 

Angka ideal itu pun masih bergantung pada faktor-faktor tertentu seperti jumlah pengeluaran tetap tiap bulan, tingkat konsumsi, dan jumlah anggota keluarga yang dibiayai. Apalagi kebutuhan tiap anggota keluarga bisa berbeda-beda. 

Sementara bagi karyawan single dan tidak memiliki tanggungan finansial, banyak yang menyebut gaji Rp5 juta sampai Rp10 juta per bulan sudah terbilang ideal, salah satu yang pernah mengungkapkan angka ini adalah mantan gubernur Jakarta Basuki Tjahaya Purnama.

Jadi, perkiraan gaji ideal untuk hidup di Jakarta dengan nyaman—tidak sebatas layak saja—dan masih ada ruang sisa untuk menabung dengan tenang, adalah Rp5 juta sampai dengan Rp10 juta per bulan. 

Berikut ini adalah gambaran rincian kebutuhan biaya hidup (pokok) untuk satu orang di Jakarta: 

Hunian di Jakarta bagi pekerja single biasanya berupa kamar sewa (indekos) atau di rumah sendiri/milik orang tua. Bagi pekerja perantau yang perlu menyewa kamar, biaya hunian bisa memakan sekitar 10-20 persen dari total gaji. 

Harga kamar kos di Jakarta berkisar antara Rp1 juta sampai dengan Rp2 juta lebih, tergantung lokasi dan fasilitas di dalamnya. Kos di lokasi strategis dekat pusat keramaian dan akses transportasi umum bisa lebih mahal. 

Kamar kos dengan fasilitas kamar mandi dalam, AC, kasur spring bed, dapur bersama, luas ruangan yang layak, bisa dihargai Rp1,5 juta sampai dengan Rp2 juta lebih. Semakin menarik fasilitasnya, semakin mahal harganya. 

Mobilitas pekerja di Jakarta ditunjang oleh kendaraan pribadi dan transportasi umum. Pengguna transportasi umum juga terkadang menggunakan jasa ojek online pada waktu-waktu tertentu. 

Ada juga pekerja yang membawa kendaraannya ke stasiun/halte terdekat untuk berangkat dengan kereta atau Transjakarta. Mobilitas seperti ini berarti memerlukan biaya parkir sekitar Rp2.000 (park & ride/dishub) sampai dengan Rp10.000 maksimal per hari (kelolaan stasiun). 

Jika pekerja masih menggunakan kendaraan pribadi ke stasiun/halte, berarti biaya transportasi bulanannya terdiri dari biaya bensin, biaya parkir, dan biaya tiket transportasi. Besaran biaya transportasi ini pun ditentukan moda transportasi umum yang digunakan. 

Selain itu, ditentukan juga oleh jarak tempuhnya. Harga tiket KRL rute terdekat dimulai dari Rp3.500/orang, tiket Transjakarta Rp3.500/orang di atas jam 07.00, sementara tiket LRT dan MRT jelas lebih mahal. 

Jika pekerja menggunakan KRL secara penuh dalam satu bulan dengan ongkos Rp3.500 sekali perjalanan saja, berarti untuk pulang pergi dalam 20 hari kerja kira-kira mencapai Rp140.000 per bulan. 

Ditambah biaya parkir stasiun/halte sekitar Rp2.000/hari sampai Rp10.000 per hari, tergantung siapa yang mengelola parkiran. Total biaya parkir sebulan berarti sekitar Rp40.000 sampai dengan Rp200.000. 

Ditambah lagi biaya bensin jika dia pergi ke stasiun/halte dengan kendaraan pribadi, ini pun tergantung jarak tempuh dari rumah ke stasiun/halte terdekat dan jenis bensin yang dibelinya. 

Total yang dibutuhkan bisa mencapai Rp400.000 atau lebih. Terutama jika pekerja menggunakan kereta LRT dan MRT di jam-jam sibuk.  

Biaya makan di Jakarta paling murah bisa di angka belasan ribu hingga Rp20.000 untuk satu porsi di warung tegal dengan lauk dan sayur sederhana. Jika pekerja makan tiga kali sehari, dengan asumsi biayanya sama, maka dalam sehari butuh Rp60.000. 

Dalam satu bulan, termasuk hari libur, berarti dibutuhkan Rp1,8 juta. Jika dia memutuskan untuk memasak sendiri di rumah, atau jika dia terbiasa hanya makan besar satu kali sehari, biaya ini bisa ditekan lebih hemat lagi. 

Biaya utilitas mencakup biaya listrik dan pulsa. Kamar kos dengan AC yang menyala tiap malam biasanya memerlukan token Rp250.000 lebih per bulan, bisa dihemat jika tidak menyalakan AC. 

Sementara harga pulsa sekitar Rp50.000 sampai dengan Rp200.000, tergantung jenis paket data yang digunakan penggunanya. Biaya ini akan bertambah jika pekerja memiliki dua nomor aktif. 

Belanja bulanan mencakup kebutuhan pokok sehari-hari seperti produk kebersihan tubuh dan produk pembersihan rumah. Shampoo, sabun, odol, sikat gigi, sabun wajah, sabun cuci pakaian, pengharum pakaian, sabun cuci piring, dan sebagainya. 

Besaran biaya belanja bulanan pun tergantung pada jenis dan merek barang yang dibeli. Untuk orang yang belum menikah, belanja bulanan mungkin memerlukan biaya Rp180.000 sampai dengan Rp300.000 per bulan. 

Biaya hiburan bersifat relatif, tergantung keinginan dan tiap-tiap orang. Ada orang yang selalu berpergian ke luar rumah setiap akhir pekan, ada yang lebih suka jalan-jalan sebulan sekali untuk berhemat. Umumnya biaya ini dibudget sekitar Rp500.000 per bulan, atau lebih.

Jika sudah menikah dan punya anak, maka biaya kebutuhan hidup yang dibutuhkan akan lebih besar lagi. Apalagi jika anak sudah memasuki usia sekolah dan ada orang tua yang harus dibantu juga biaya hidupnya. 

Perlu diingat juga, gaji ideal tidak hanya soal mampu dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan layak. Gaji ideal mestinya juga cukup untuk membuat pekerja hidup dengan nyaman dan tenang untuk berinvestasi serta menabung. 

Oleh sebab itu, biaya hidup ideal di Jakarta sifatnya relatif, tetapi angka yang sering digunakan patokan adalah Rp5 juta sampai dengan Rp15 juta. 

Itulah ulasan singkat tentang berapa biaya hidup ideal di Jakarta. 


(Nadya Kurnia)

Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :