sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement
Dato Sri Tahir, Kisah Sukses Bisnis Rumah Sakit dan Ekonomi Hijau Biru
Dato Sri Tahir, Kisah Sukses Bisnis Rumah Sakit dan Ekonomi Hijau Biru
Dato Sri Tahir, Kisah Sukses Bisnis Rumah Sakit dan Ekonomi Hijau Biru
Dato Sri Tahir, Kisah Sukses Bisnis Rumah Sakit dan Ekonomi Hijau Biru
Inspirator editorMasirom
13/12/2023 21:39 WIB

IDXChannel - Dua jam berdiskusi sambil makan siang dengan Founder & CEO Mayapada Group, Dato Sri Tahir, Selasa (12/12/2023), terasa sangat singkat. Selain materi diskusi yang menarik, cerita-cerita Dato Sri Tahir yang inspiratif membuat kami, sejumlah pimpinan media yang hadir siang itu, menyimak dengan antusias. Cerita-cerita itu disampaikan secara runtut dan jelas.

Siapa tidak kenal Dato Sri Tahir? Kisah hidupnya yang berasal dari keluarga tak mampu hingga kemudian menjelma jadi salah satu orang terkaya di Indonesia, telah banyak ditulis media massa. Mayapada Group, kelompok bisnis yang didirikannya menggurita, bergerak di beragam lini bisnis, dari mulai jasa keuangan, hotel & real estate, ritel khusus, media, hingga kesehatan.

Siang itu, Dato Sri Tahir mengungkap sebagian rahasia sukses bisnisnya. Dia misalnya,  buka suara terkait layanan kesehatan di Indonesia. 

Menurutnya, pelayanan kesehatan dari pemerintah sulit untuk menjadi optimal karena berlandaskan dua aspek, yakni komersial dan sosial. Dua hal ini sebenarnya tak boleh dipraktikkan dalam bisnis kesehatan, seperti rumah sakit.

“Healtcare pemerintah itu tak bisa maju karena mereka combine sosial dan komersial. Mereka ada mission itu. Sebenarnya rumah sakit tidak boleh. Harus full komersial,” ujarnya dalam A Day with Dato Sri Tahir: Mimpi Sang Filantrofis Indonesia pada Selasa (12/12/2023).

Sistem full komersial membuka kesempatan bagi rumah sakit untuk menghadirkan perkembangan layanan hingga ekosistem rumah sakit sendiri. Misalnya merekrut dokter baru, meningkatkan kualitas sumber daya manusia hingga alat medis.

Walau begitu, bukan berarti aspek sosial  rumah sakit dikesampingkan. Aspek sosial ini bisa dialihkan melalui lembaga lain dalam satu ekosistem,  seperti yang dijalankan oleh Mayapada Group melalui Tahir Foundation.

Dia berpandangan, pemerintah telah melakukan langkah yang bijak dengan selalu memegang sisi sosial dalam layanan kesehatan, melalui BPJS Kesehatan. Ini merupakan berkah.

"It is really good, suatu breakthrough atau credit point bagi pemerintah karena sangat membantu orang miskin di Indonesia," kata Dato Sri.

Dalam kesempatan yang sama, Dato Sri Tahir juga mengungkap besarnya potensi yang dimiliki oleh sektor pertanian dan perikanan di Indonesia. Sektor ini dapat menjadi penopang baru perekonomian nasional.

Saat ini, banyak komoditas pangan yang masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari ekosistem bisnis kurang menunjang hingga tak efektifnya jalan produksi atau strategi bisnis yang dijalankan. 

Dato Sri mendorong pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada sektor pertanian dan sektor perikanan untuk menjadi bisnis, membuatnya menjadi sebuah lapangan yang menarik untuk digarap oleh pengusaha dari Indonesia.

"Industri ini (pertanian dan perikanan) seharusnya didorong oleh pemerintah, berikan pengusaha jalan untuk masuk ke dalamnya. Its very good actualy," katanya.

Dato Sri Tahir menuturkan,  semua pihak seharusnya berpikir untuk mencari jalan agar kedua sektor ini bisa dinikmati tak hanya nilai konsumsinya, melainkan juga nilai produktifnya oleh masyarakat luas.

Dia menaruh harapan besar terkait pengembangan dua sektor ini. Pertanian dan Perikanan perlu diperhatikan secara khusus mengingat potensinya besar,  baik dari segi ekonomi maupun ketahanan pangan dalam negeri. 

"Hadirkan grand plan atau five years plan untuk Indonesia," ujar Dato Sri Tahir. (NIA)

Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :