Penyertaan modal tersebut dilakukan pada 23 Juli 2025 dengan jumlah Rp10 miliar.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk mendorong peningkatan produksi timah, seiring dengan upaya efisiensi dan optimalisasi operasional di sektor hilir.

Adapun setoran modal tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap operasional, keuangan, maupun kelangsungan usaha perseroan secara keseluruhan.

"Transaksi ini tidak berdampak pada operasional, keuangan, dan/atau kelangsungan usaha Perseroan," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi BEI Rabu (23/7/2025).

Sebagai informasi, TINS menghabiskan dana Rp29,43 miliar untuk kegiatan eksplorasi sepanjang kuartal II-2025.

Dari jumlah tersebut, sekitar Rp23,55 miliar digunakan untuk biaya operasional, sementara sisanya Rp5,87 miliar dialokasikan untuk investasi.

Hingga Rabu (23/7/2025), saham TINS naik tipis 0,47 persen ke harga Rp1.060 dengan mencatatkan penguatan 3,92 persen dalam sepekan.

(DESI ANGRIANI)