IDXChannel – Saham emiten Grup Mayapada yang dinakhodai taipan Dato’ Sri Tahir kompak melambung tinggi pada lanjutan sesi I, Kamis (28/12/2023).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.49 WIB, saham emiten pengelola rumah sakit Mayapada PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) melonjak 25 persen atau menembus auto rejection atas (ARA) ke Rp330 per saham, melanjutkan kenaikan 24,53 persen pada Rabu (27/12).
Nilai transaksi perdagangan saham SRAJ terbilang ramai, mencapai Rp13,44 miliar dan volume perdagangan 42,84 juta saham.
Saham SRAJ berusaha memantul ke atas (rebound) atau bottoming out usai mengalami tekanan jual signifikan sejak medio Oktober lalu. Dalam 3 bulan terakhir, saham SRAJ masih minus 48,84 persen.
Kabar terbaru, perusahaan dan anak usaha PT Nusa Sejahtera Kharisma (NSK) dan PT
Sejahtera Abadi Solusi (SAS) baru saja menerima fasilitas pinjaman dari Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Akta Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka Senior No 165 tertanggal 27 September 2023 dibuat dihadapan Notaris Jimmy Tanal S.H., M.Kn.
Dalam keterbukaan informasi 27 September, 2023, nilai pinjaman sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar.
Rinciannya, sebanyak Rp 79 miliar untuk SRAJ, Rp270 miliar untuk NSK, dan Rp151 miliar untuk SAS.
Tujuan penggunaan dana tersebut adalah untuk pengembangan rumah sakit dan membiayai kembali pinjaman yang ada (refinancing existing loan) pada PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) atau BMI.
Jangka waktu pinjaman hingga 10 tahun dari tanggal penandatanganan perjanjian pinjaman.
Mengikuti jejak SRAJ, saham bank PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) juga tiba-tiba menyentuh ARA 24,38 persen, dengan nilai transaksi Rp4,10 miliar.
Sama seperti SRAJ, secara teknikal saham MAYA juga sedang dalam tren menurun (downtrend).
Saham properti Sri Tahir PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) juga tersengat kenaikan SRAJ dan MAYA. Saham MRPO terbang 18,59 persen dengan nilai transaksi yang lebih kecil, Rp311,27 juta.
Tidak ketinggalan, saham yang terafiliasi keluarga Tahir lainnya emiten biro perjalanan wisata PT Sona Topas Tourism Industry (SONA) turut meningkat, yakni sebesar 15,04 persen dengan nilai transaksi Rp352,29 juta.
SONA akan melakukan pemecahan nominal saham atau stock split dengan rasio 1:2 pada 3 Januari 2024. Aksi tersebut sudah mendapat lampu hijau dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 12 Desember lalu.
Lonjakan saham Tahir mengekor saham-saham taipan RI lainnya, seperti saham-saham keluarga Tanoko dan Prajogo Pangestu dalam beberapa hari terakhir.
Tentang Tahir
Menurut catatan Leo Suryadinata dalam bukunya, Prominent Indonesia Chinese (2015), Tahir lahir di Surabaya pada 26 Maret 1952.
Tahir, yang memiliki nama Tionghoa Weng Junmin, meraih gelar sarjana Business Administration dari Chinese-medium Nanyang University (Singapura, 1976), MBA dari Golden Gate University (California, 1987), dan doktor honoris kausa (HC) dari Universitas Tujuhbelas Augustus (Surabaya, 2008), Universitas Gajah Mada (UGM) (Yogyakarta, 2016), Universitas Airlangga (Surabaya, 2018), dan lain sebagainya.
Tahir menikah dengan anak perempuan taipan legendaris Mochtar Riady (Rosy Riady) dan memiliki 3 anak perempuan dan satu anak laki-laki.
Pada 1990 ia mendirikan Bank Mayapada. Ia juga menjabat sebagai chair Grup Mayapada sejak awal berdirinya.
Pada 2008 dengan bantuan teknis dari National Healthcare Group Singapore, ia mendirikan Mayapada Healthcare Group. Sejak 2010 ia menjadi pemegang saham utama Guoji Ribao, sebuah surat kabar harian besar berbahasa Mandarin di Jakarta.
Selain Guoji Ribao, pada Maret 2023, Tahir, melalui PT Berita Mediatama Indonesia (PTBM), meluncurkan media ekonomi dan bisnis Bloomberg Technoz dan Bloomberg Businessweek Indonesia, hasil kerja sama dengan Bloomberg Media.
Tahir dikenal dengan konglomerasi yang bergerak di bidang perbankan, layanan kesehatan, dan real estate. PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA), PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), hingga rumah sakit Mayapada PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut catatan Forbes, Tahir juga memiliki properti di Singapura, termasuk melalui perusahaan properti terbuka (listed) MYP.
Mengacu pada data Forbes, Tahir & keluarga memiliki kekayaan USD4,6 miliar per 27 Desember 2023. Tahir berada di peringkat kesembilan orang terkaya di Indonesia 2022 versi Forbes. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.