IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) bergerak tipis naik pada Kamis (4/9/2025), ditopang penguatan harga minyak kedelai di Chicago. Namun, pelemahan harga minyak mentah membatasi laju penguatan.
Kontrak acuan CPO untuk pengiriman November di Bursa Derivatif Malaysia naik 0,52 persen ke MYR4.465 per ton metrik pada awal perdagangan. Sehari sebelumnya, kontrak ini turun 0,76 persen. Bursa Malaysia akan tutup pada Jumat karena hari libur nasional.
Di bursa Dalian, kontrak minyak kedelai teraktif turun 0,05 persen, sedangkan kontrak minyak sawit melemah 0,02 persen.
Sebaliknya, minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik tipis 0,06 persen. Minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati pesaing karena bersaing di pasar global.
Sementara itu, harga minyak mentah kembali melemah, melanjutkan penurunan lebih dari 2 persen pada sesi sebelumnya. Investor kini menanti pertemuan OPEC+ akhir pekan ini, di mana produsen diperkirakan membahas kemungkinan kenaikan target produksi.
Harga minyak mentah yang lemah membuat minyak sawit kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Di sisi lain, survei Reuters pada Rabu memperkirakan stok minyak sawit Malaysia naik untuk keenam kalinya secara berturut-turut pada Agustus, seiring produksi yang masih melampaui ekspor meski ada pemulihan permintaan.
Mata uang ringgit, yang menjadi alat transaksi minyak sawit, menguat 0,02 persen terhadap dolar AS, sehingga komoditas ini menjadi sedikit lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang asing. (Aldo Fernando)