sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement
IHSG Rebound Lebih dari 1 Persen, Saham-Saham Big Cap Ini Jadi Penggerak
IHSG Rebound Lebih dari 1 Persen, Saham-Saham Big Cap Ini Jadi Penggerak
IHSG Rebound Lebih dari 1 Persen, Saham-Saham Big Cap Ini Jadi Penggerak
IHSG Rebound Lebih dari 1 Persen, Saham-Saham Big Cap Ini Jadi Penggerak
Market news editorTIM RISET IDX CHANNEL
02/09/2025 10:52 WIB

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa (2/9/2025), didorong meredanya kekhawatiran investor atas situasi politik dalam negeri usai aksi demonstrasi besar-besaran pekan lalu yang sempat mengguncang pasar.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.40 WIB, IHSG naik 1,04 persen ke level 7.815. Nilai transaksi mencapai Rp6,13 triliun dan volume perdagangan 14,56 miliar saham.

Sebanyak 605 saham menguat, 105 saham melemah, dan 245 sisanya stagnan.

Indeks acuan berbalik menguat usai merosot 1,53 persen pada Jumat (29/8) pekan lalu dan turun 1,21 persen pada Senin (1/9).

Koreksi ini terjadi setelah IHSG sempat menyentuh rekor tertinggi anyar pada intraday Kamis (28/8) pekan lalu di level 8.022,76.

“Setelah reli kuat sejak April, aksi protes belakangan ini memberi alasan bagi investor untuk melakukan aksi ambil untung,” ujar Manajer Portofolio Allspring Global Investments di Singapura, Gary Tan, dikutip Reuters.

Saham-saham big cap milik konglomerat menjadi penopang indeks. Ambil contoh, saham AMMN yang meningkat 2,55 persen, DCII 2,46 persen, BRPT 2,35 persen, CUAN 2,33 persen, PANI 2,27 persen, CDIA 1,75 persen, hingga DSSA 0,94 persen.

Saham bank-bank besar juga turut menggerakkan IHSG, seperti saham BBNI yang naik 1,85 persen, BRIS 1,12 persen, BBRI 0,75 persen, BBCA 0,31 persen, dan BMRI 0,22 persen.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menekankan pentingnya selektif bagi investor dalam menghadapi gejolak pasar akibat aksi demonstrasi pekan lalu. Ia menyoroti perbedaan dampak antar sektor.

“Investor perlu jeli melihat sektor-sektor saham yang tidak terdampak dari demo,” kata Michael, Senin (1/9/2025).

Menurut dia, sektor-sektor tertentu cenderung lebih tahan guncangan. “Biasanya nama-nama di sektor energi dan komoditas, untuk potensi yang paling bertahan,” kata dia.

Di sisi lain, Michael memperingatkan adanya risiko nyata bagi sektor yang langsung terdampak ekonomi. “Sementara yang memiliki dampak langsung ke ekonomi, seperti perbankan dan retailers, akan mengalami impact langsung,” tuturnya.

Michael lebih lanjut menilai, laju IHSG berpotensi terkoreksi pada September ini. Menurut dia, pergerakan indeks bulan ini punya pola historis yang cukup jelas.

“IHSG 80 persen historical koreksi di bulan September,” ujar Michael, Senin (1/9/2025).

Ia menambahkan, potensi koreksi tersebut usai mengikuti lonjakan tajam sebelumnya. “Menyusul kenaikan luar biasa pada Juli dan Agustus (yang naik 15 persen), maka potensi koreksi IHSG menang besar, di luar dari tekanan kondisi yang terjadi di dalam negeri,” kata dia. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :