sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement
INACA Dorong Pemerintah Gunakan Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar Pesawat
INACA Dorong Pemerintah Gunakan Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar Pesawat
INACA Dorong Pemerintah Gunakan Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar Pesawat
INACA Dorong Pemerintah Gunakan Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar Pesawat
Economics editorIqbal Dwi Purnama
30/07/2025 15:36 WIB

IDXChannel - Asosiasi Pengusaha Sektor Penerbangan atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mendorong pemerintah untuk menggunakan minyak goreng bekas pakai (Used Cooking Oil/UCO) sebagai bahan bakar pesawat.

Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja mengatakan, jika digunakan secara efektif akan berdampak pada biaya penerbangan yang cenderung bisa ditekan. 

Justru sebaliknya, jika pemerintah masih menggunakan avtur sebagai bahan bakar utama, harga tiket bisa mengalami kenaikan seiring penerapan tax carbon oleh negara asing.

"Used cooking oil ini pengelolaan jangka panjangnya memang harus mengurangi biaya dari penerbangan. Kalau operational expenditure makin lama makin efisien," ujarnya saat ditemui dalam acara Indonesia Aero Summit 2025 di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Menurut Denon, dengan harga tiket yang relatif kompetitif jika menggunakan bahan bakar hasil daur ulang ini tentu akan meningkatkan traffic. Meskipun diakuinya ada banyak faktor lain yang membentuk komponen harga tiket."Jadi saya pikir salah satu upaya pemerintah untuk nanti jangka panjangnya menyiapkan used cooking oil ini sebagai campuran dari soft, dari after. Ini diharapkan bisa membantu menurunkan tarifnya," tutur dia.

Terkait implementasinya, Denon mengusulkan kepada pemerintah agar tidak mensentralisasi pengumpulan minyak jelantah. Namun dikumpulkan di beberapa daerah agar tidak menimbulkan banyak cost dari sisi pendistribusiannya.

"Sehingga used cooking oil yang sudah tersebar di seluruh Indonesia ini, membuat feedstocknya itu ya disebar di seluruh negara, jangan dikumpulkan lagi di Cilacap, habis itu didistribusikan lagi, ya double cost dong. Jadi used cooking oil-nya itu ada di semua daerah, karena kan kita masak di rumah," katanya.

Pada kesempatan itu, Denon menambahkan Indonesia mencakup 30 persen pasar aviasi di kawasan ASEAN saat ini. Jumlah tersebut akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk yang mencapai sekitar 300 juta jiwa pada tahun 2045.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Wamildan Tsani menambahkan kurun waktu awal tahun 2025, terjadi adanya pertumbuhan penumpang sebesar 7,7 persen pada penerbangan domestik dan 6,8 persen pada penerbangan internasional.

"Keduanya menunjukkan tren pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Meski jumlah penumpang hampir kembali ke tingkat sebelum pandemi, alias permintaan sudah kembali, tetapi kapasitas kita belum sepenuhnya pulih," kata Wamildan.

(kunthi fahmar sandy)

Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :