sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement
IPCC Cetak Kinerja Positif meski Industri Otomotif Melemah, Ini Alasannya
IPCC Cetak Kinerja Positif meski Industri Otomotif Melemah, Ini Alasannya
IPCC Cetak Kinerja Positif meski Industri Otomotif Melemah, Ini Alasannya
IPCC Cetak Kinerja Positif meski Industri Otomotif Melemah, Ini Alasannya
Market news editorRahmat Fiansyah
25/07/2025 14:23 WIB

IDXChannel - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencetak kinerja positif pada enam bulan pertama tahun ini. Capaian ini terjadi di tengah kondisi industri otomotif nasional yang menantang.

Pendapatan anak usaha PT Pelindo Multi Terminal tersebut tumbuh 15,35 persen menjadi Rp415,55 miliar. Begitu juga dengan laba bersihnya yang melesat 41,1 persen menjadi Rp113,85 miliar.

Pertumbuhan kinerja keuangan tersebut selaras dengan arus kargo yang meningkat. Secara operasional, arus kargo IPCC tumbuh 10,9 persen menjadi 52.562 unit.

Di semester I-2025, penjualan ritel kendaraan roda empat turun 9,7 persen menjadi 390.467 unit. Namun, penjualan ekspor justru meningkat 7 persen secara tahunan.

Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi mengatakan, kinerja positif ini didorong oleh berbagai strategi inovatif dari manajemen dalam melakukan optimalisasi layanan serta sinergi dengan para pemangku kepentingan.

Salah satunya IPCC menerapkan Pre-Delivery Centre (PDC) di mana perseroan memberikan pelayanan penyimpanan mobil sebelum dikirimkan ke pelabuhan tujuan.

"Perubahan pola bisnis dengan mitra strategis di bidang operasional juga mendorong optimalisasi pendapatan perseroan berkat sinergi dan komunikasi yang terjalin sangat baik dari IPCC kepada masing-masing pengguna jasa perseroan," katanya melalui keterangan resmi, Jumat (25/7/2025).

Pelayanan jasa terminal masih menjadi primadona untuk mengisi pundi-pundi keuangan IPCC. Ini juga didorong oleh kenaikan arus kargo mobil listrik (electric vehicle/EV) sejak awal tahun dari berbagai pabrikan seperti BYD, Vinfast, Geely, AION, dan merek lain. Total arus kargo dari mobil listrik ini mencapai 28.978 unit hingga Juni 2025.

Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko IPCC, Wing Megantoro menambahkan, profitabilitas perseroan juga meningkat ditandai margin laba yang meningkat di level 26,24 persen dan margin EBITDA di 44,8 persen.

Wing mengungkapkan, IPCC memberikan perhatian khusus dalam pengelolaan biaya yang efektif dan efisien pada bidang operasi utama dan seluruh lini pendukung.

"Hingga saat ini IPCC memiliki fondasi keuangan yang sangat kuat ditandai dengan tidak memiliki pinjaman dalam bentuk obligasi, perbankan atau instrumen keuangan lainnya sehingga ruang pendanaan untuk melakukan ekspansi bisnis sangat terbuka," tuturnya.

Direktur Operasi dan Teknik IPCC, Bagus Dwipoyono juga mengatakan, perseroan telah menerapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak kinerja operasional. Di antaranya melakukan standarisasi dan transformasi terminal, re-layout untuk optimalisasi penggunaan lapangan penumpukan dan peningkatan kapasitas terminal, serta digitalisasi sistem operasi melalui sistem PTOS-C.

"Masuknya beragam merek asal China khususnya pada ekosistem kendaraan listrik (EV) nasional, yang diikuti dengan pembangunan pabrik-pabrik di kawasan penyangga Ibu Kota Jakarta, diharapkan dapat mendorong peningkatan arus kargo EV, baik ekspor maupun impor, sehingga memacu pertumbuhan penjualan otomotif dalam negeri pada tahun mendatang," kata Bagus.

(Rahmat Fiansyah)

Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :