IDXChannel - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatat kinerja impresif dalam enam bulan pertama tahun ini. Anak usaha PT Pelindo Multi Terminal itu meraih laba bersih Rp113,8 miliar.
Dalam laporan keuangan yang diterbitkan Kamis (24/7/2025), laba bersih IPCC pada semester I-2025 melesat hingga 41 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp80,7 miliar.
Kenaikan laba tersebut sejalan dengan pendapatan perseroan yang mencapai Rp415,5 miliar. Angka ini tumbuh 15,4 persen dibandingkan semester I-2024 yang sebesar Rp360,2 miliar.
Pelayanan jasa terminal menjadi mesin utama pendapatan IPCC dengan capaian Rp395 miliar atau 95,2 persen dari total pendapatan. Pelayanan tersebut mencakup kegiatan bongkar muat kargo dan penumpukan.
Adapun sisanya berasal dari pelayanan jasa barang Rp8,4 miliar, pelayanan rupa-rupa usaha Rp11,5 miliar, serta pengusahaan tanah, bangunan, air, dan listrik Rp326 juta.
Dari sisi geografis, Pelabuhan Tanjung Priok masih menjadi andalan utama IPCC dengan pendapatan mencapai Rp378,6 miliar atau 91,2 persen. Sisanya berasal dari pelabuhan lain yang dikelola IPCC di antaranya Pelabuhan Makassar (Rp11,9 miliar) dan Belawan (Rp8,3 miliar).
Pada 2025, IPCC juga mulai menghasilkan pendapatan dari dua pelabuhan baru meski belum signifikan kontribusinya, yakni Pelabuhan Banjarmasin (Rp1,94 miliar) dan Pelabuhan Gresik (Rp326 juta).
Sekretaris Perusahaan IPCC, Endah Dwi Liesly mengatakan, capaian kinerja positif IPCC tidak terlepas dari berbagai strategi yang dilakukan manajemen.
"Mulai dari ekspansi bisnis pengoperasian terminal kendaraan, peningkatan kargo EV, tambahan layanan PDC, hingga efisiensi operasional IPCC melalui digitalisasi dan efektivitas pengelolaan biaya," katanya kepada IDX Channel.
IPCC juga berhasil melakukan pengendalian biaya di tengah lonjakan pendapatan. Beban pokok pendapatan relatif stabil di kisaran Rp246 miliar dengan komponen terbesar berasal dari kerja sama mitra usaha Rp107 miliar.
Rasio profitabilitas IPCC juga positif. IPCC mencetak margin laba kotor 40,7 persen dan margin laba bersih 27,3 persen. Angka ini meningkat dari semester I-2024 di mana margin laba kotor tercatat 37,7 persen dan margin laba bersih 22,4 persen.
Posisi neraca IPCC juga sangat kuat. Kas dan setara kas tercatat Rp962 miliar per akhir Juni 2025. Ekuitas juga tercatat Rp1,26 triliun dengan saldo laba ditahan mencapai Rp324 miliar.
Aset IPCC juga meningkat 5,34 persen menjadi Rp1,95 triliun. Di samping itu, perseroan juga tercatat tidak memiliki utang berbunga.
(Rahmat Fiansyah)