IDXChannel - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengizinkan aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) dari rumah bagi sekolah yang dekat dengan lokasi aksi unjuk rasa di sejumlah titik di Jakarta mulai Senin (1/9/2025).
Izin ini dikeluarkan meski situasi Jakarta berangsur kondusif pasca aksi demonstrasi tiga hari berturut-turut pada Minggu (31/8/2025).
Hal itu tertuang dalam surat pemberitahuan nomor 8660/PK.00.00 yang ditekan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta, Nahdiana.
"Dalam rangka pemenuhan hak anak atas layanan Pendidikan, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta melalui Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus memberitahukan bahwa Dinas Pendidikan tetap melaksanakan proses pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara langsung d Satuan Pendidikan atau pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah," tulis isi surat pemberitahuan Disdik DKI.
"Bagi Satuan Pendidikan yang berada dekat dengan lokasi unjuk rasa atau terkendala akses atau adanya permohonan dari Orang Tua/Wali Murid, maka Satuan Pendidikan diperkenankan untuk melaksanakan pembelajaran dari rumah," lanjutnya.
Nahdiana menekankan bagi Satuan Pendidikan yang tidak dekat dengan lokasi unjuk rasa atau tidak terkendala akses, dapat memilih pelaksanaan proses pembelajaran baik yang dilaksanakan secara langsung di Satuan Pendidikan atau pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah setelah melakukan komunikasi secara intensif kepada Orang Tua/Wali Murid dan warga Satuan Pendidikan melalui Komite Sekolah.
"Kepala Satuan Pendidikan melakukan pendampingan dan pemantauan pelaksanaan proses pembelajaran serta memberikan alternatif apabila terjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran dengan berkoordinasi kepada Suku Dinas Pendidikan dan/atau Dinas Pendidikan," katanya.
Nahdiana melanjutkan, pemberitahuan ini dilaksanakan mulai hari Senin, 1 September 2025 sampai dengan pemberitahuan berikutnya.
Sementara itu, Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik dan Sosial, Chico Hakim mengatakan bahwa imbauan tersebut untuk memprioritaskan kenyamanan dan keamanan mobilitas pelajar di Jakarta.
"Prinsipnya kami memprioritaskan untuk menjaga mobilitas siswa dengan memperhatikan aspek kenyamanan mulai gangguan arus lalu lintas apabila ada gerakan massa dan yang lainnya tentunya," kata Chico.
(Nur Ichsan Yuniarto)