sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement
Jepang Catat Defisit Perdagangan Rp66 Triliun pada Juli 2024
Jepang Catat Defisit Perdagangan Rp66 Triliun pada Juli 2024
Jepang Catat Defisit Perdagangan Rp66 Triliun pada Juli 2024
Jepang Catat Defisit Perdagangan Rp66 Triliun pada Juli 2024
Economics editorWahyu Dwi Anggoro
21/08/2024 09:36 WIB

IDXChannel - Jepang mengalami defisit perdagangan sebesar JPY621 miliar atau sekitar Rp66 triliun pada Juli 2024 karena biaya impor melonjak.

Dilansir dari AP pada Rabu (21/8/2024), impor Jepang tumbuh 17 persen pada Juli 2024 menjadi JPY10,2 triliun, sementara ekspor tumbuh 10 persen menjadi JPY9,6 triliun.

“Ekspor sedikit meleset dari konsensus pasar, tetapi menunjukkan akselerasi kuat, yang menunjukkan ekonomi sedang dalam pemulihan,” kata Kepala Riset Regional Asia-Pasifik ING Economic Robert Carnell.

“Kabar menggembirakan lainnya ialah ekspor tumbuh di semua kategori utama. Ekspor teknologi khususnya kuat," katanya

Lonjakan impor juga mencerminkan ekonomi domestik yang relatif sehat, di mana belanja konsumen meningkat di tengah kenaikan upah.

Ekspor tumbuh ke Amerika Serikat (AS), China, dan Brasil, tetapi ekspor mobil terus menurun di tengah skandal sertifikasi yang menyeret sejumlah produsen, termasuk pabrikan terkemuka Jepang Toyota Motor Corp.

Sebelumnya, produksi mobil terpukul oleh kekurangan pasokan suku cadang yang disebabkan gangguan produksi akibat pandemi virus corona.

Meskipun Jepang mencatat surplus perdagangan pada Juni 2024, ekonomi terbesar keempat di dunia tersebut secara konsisten berada di zona merah dalam data perdagangan, mencatat defisit perdagangan selama enam semester fiskal berturut-turut, dimulai dengan semester terakhir 2021. 

Tahun fiskal Jepang berlangsung dari April hingga Maret. (Wahyu Dwi Anggoro)

Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :