sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement
Kembali Bangkit Pasca COVID-19, Duniatex Rekrut 5.000 Karyawan Baru
Kembali Bangkit Pasca COVID-19, Duniatex Rekrut 5.000 Karyawan Baru
Kembali Bangkit Pasca COVID-19, Duniatex Rekrut 5.000 Karyawan Baru
Kembali Bangkit Pasca COVID-19, Duniatex Rekrut 5.000 Karyawan Baru
Economics editorNanang Wijayanto
01/05/2025 13:49 WIB

IDXChannel - Salah satu pelaku industri tekstil nasional, Duniatex Group, mengaku siap untuk kembali bangkit usai sempat terpuruk terimbas pandemi COVID-19 pada 2020 lalu.

Sebagai bagian dari upaya kebangkitan tersebut, Duniatex mengeklaim telah melakukan penambahan tenaga kerja sedikitnya 5.000 karyawan baru dalam dua tahun terakhir.

"(Penambahan) Ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendukung kebangkitan industri tekstil nasional dan menciptakan lapangan kerja baru," ujar Direktur Duniatex Group, Yohanes Hendrawan, dalam keterangan resminya, Rabu (30/4/2025).

Menurut Yohanes, saat ini jumlah karyawan Duniatex tercatat telah mencapai sekitar 18.000 orang, meningkat signifikan dari 13.000 karyawan selama periode pandemi antara 2019 hingga 2022 lalu.

Selama masa tersebut, Duniatex diakui Yohanes terpaksa melakukan pengurangan jumlah karyawan, seiring dengan penurunan produksi dan gangguan pemasaran yang terjadi di lapangan.

Namun, dengan saat ini telah mampu bangkit, Yohanes memastikan pihaknya akan terus dan lebih banyak berinovasi serta mengambil inisiatif dalam memperkuat positioning Perseroan dalam peta persaingan industri tekstil nasional. 
"Industri tekstil adalah sumber penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Kami ingin mengambil peran secara lebih maksimal lagi dalam hal itu," ujar Yohanes.

Yohanes menjelaskan, saat ini Duniatex telah menjadi pabrik pemintalan terbesar di Indonesia dengan kapasitas lebih dari dua juta spindel. Perusahaan ini menggunakan tiga teknik pemintalan, yaitu ring spun, vortex, dan open end, untuk memproduksi berbagai jenis benang, termasuk Cotton Combed, Viscose, Polyester, dan Tencel.

(taufan sukma)

Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :