sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement
Lebih Menguntungkan Mana, Investasi Saham atau Emas? Ini Jawabannya
Lebih Menguntungkan Mana, Investasi Saham atau Emas? Ini Jawabannya
Lebih Menguntungkan Mana, Investasi Saham atau Emas? Ini Jawabannya
Lebih Menguntungkan Mana, Investasi Saham atau Emas? Ini Jawabannya
Market news editorKurnia Nadya
04/09/2025 18:05 WIB

IDXChannel—Lebih menguntungkan mana, investasi saham atau emas? Tiap instrumen investasi menawarkan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-beda. Bagi investor dengan profil risiko konservatif, bisa jadi emas dianggap lebih menguntungkan. 

Sementara bagi investor dengan profil risiko moderat hingga agresif, investasi emas justru dianggap merugikan karena dari segi waktu investor kehilangan banyak waktu untuk memutar modal yang mestinya bisa menghasilkan keuntungan lebih besar. 

Keuntungan investasi saham diperoleh dari capital gain atau perubahan harga beli dan harga jual, serta dividen yang dibagikan tiap tahun. Sementara keuntungan investasi emas hanya diperoleh dari capital gain. 

Kenaikan dan penurunan harga saham dan emas pun didorong oleh faktor yang berbeda satu sama lain. Harga emas biasanya naik ketika kondisi ekonomi memburuk dan investor mengalihkan modalnya ke aset-aset safe haven (lindung nilai), yakni logam mulia. 

Sementara ketika situasi ekonomi membaik, pertumbuhannya menarik, maka pasar modal berpeluang menawarkan keuntungan yang lebih agresif. Pada momentum ini, investor justru akan lebih melirik pasar modal dan harga emas akan stagnan, alias tidak ke mana-mana. 

Jadi, sebenarnya tidak ada jawaban definitif untuk menjawab pertanyaan ‘lebih untung mana, investasi saham atau emas?’ 

Pasar saham menawarkan dua jenis cara investasi, yakni investasi jangka panjang dan jangka pendek (trading). Investasi jangka panjang akan menguntungkan jika investor membeli saham-saham yang membayarkan dividen secara rutin tiap tahun. 

Dividen itu akan menjadi pendapatan pasif yang dapat diandalkan. Biasanya investor jangka panjang juga tidak begitu memusingkan pergerakan harga. Sementara trader sebaliknya, mereka lebih mementingkan pergerakan harga yang agresif alih-alih peluang dividen. 

Karena dengan trading, seorang trader berpeluang mencatatkan keuntungan hingga ratusan persen dalam waktu singkat. Keuntungan sebesar ini tidak mungkin didapat dari investasi emas. 

Namun investasi dan trading saham pun ada risikonya, dan tingkat risikonya terbilang tinggi, bahkan lebih tinggi dibanding investasi emas dan obligasi. Harga saham sangat sensitif dengan kondisi perekonomian dan politik global. 

Sebagai contoh, saat Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal pada April 2025, IHSG anjlok dan saham-saham big banks merosot dalam. Begitu juga dengan saham-saham trading, sebagian besar mencatatkan penurunan harga. 

Kondisi-kondisi global seperti pandemi, perang dagang, perang militer, embargo, dan sebagainya, dapat memengaruhi pergerakan harga saham. Sementara dalam kondisi ekonomi yang memburuk, harga emas biasanya justru naik. 

Investasi emas sebenarnya bertujuan untuk melindungi nilai uang dari inflasi, capital gain yang dihasilkan merupakan konsekuensi atas kondisi ekonomi dan geopolitik secara global. Setahun terakhir (2024-2025), harga emas melonjak drastis secara singkat. 

Ini dikarenakan kondisi perekonomian yang kian tidak stabil. Logikanya, ketika perekonomian tidak stabil, maka kinerja perusahaan-perusahaan terbuka akan stagnan atau memburuk, dan harga sahamnya akan memburuk. 

Maka ketika pasar saham tidak menawarkan keuntungan yang menarik, maka investor pun berbondong-bondong mengalihkan modalnya ke aset safe haven, yakni emas, karena emas dapat melindungi nilai uang dari inflasi ataupun kondisi ekonomi yang memburuk. 

Ketika investor berbondong-bondong memborong emas, harga emas pun meroket di mana-mana. Tidak hanya emas di bursa berjangka, tetapi juga emas batangan yang dijual secara eceran di tiap negara. 

Emas akan menguntungkan ketika situasi perekonomian sedang buruk. Namun jika situasi yang terjadi sebaliknya, harga emas justru berpeluang stagnan, karena investor akan melirik pasar investasi yang lebih agresif keuntungannya. Seperti saham atau obligasi. 

Emas cocok dijadikan untuk investasi jangka panjang (>10 tahun), dan tidak cocok untuk investasi jangka pendek, apalagi untuk orang-orang yang mengharapkan passive income. Emas lebih cocok bagi investor yang memiliki target-target keuangan jangka panjang. 

Itulah penjelasan singkat tentang lebih menguntungkan mana, investasi saham atau emas? 

(Nadya Kurnia)

Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :