Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara pada 27 Agustus silam. Dia membagikan obrolannya dengan pelaku industri otomotif global, seorang Amerika dari konsil otomotif mengatakan ‘Pajak di negara kamu paling tinggi di dunia.’ 

Bahkan jika dibandingkan dengan biaya pajak di negara ASEAN lainnya, Indonesia tetaplah yang tertinggi. Sebagai contoh, pajak tahunan untuk mobil setara Toyota Avanza di Thailand hanya dipatok Rp150.000 saja. 

Sama halnya dengan pajak tahunan di Malaysia, untuk mobil setara Avanza biaya pajaknya hanya Rp500.000, sedikit lebih mahal tetapi tetap lebih rendah dibanding pajak di Indonesia, khususnya di Jakarta, yang bisa mencapai Rp3 juta sampai Rp5 juta tiap tahunnya. 

"Saya cek sama teman-teman yang punya brand. Iya, pajak tahunannya Rp150.000 per tahun untuk yang setara Avanza, lah," kata Kukuh saat ditemui di Jakarta, Senin (25/8/2025).

Lalu mengapa pajak mobil di Indonesia tertinggi di dunia? Apa yang membuat biayanya lebih tinggi dibanding negara-negara lain? 

Salah satu sebabnya adalah sistem keroyokan saat pembayaran pajak tahunan. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) saja dipatok sekian persen dari nilai jual kendaraan. Lalu masih ada iuran SWDKLLJ yang juga harus dibayar tiap tahun. 

Selain itu ada juga biaya penerbitan STNK. Jika pajak yang dibayar adalah pajak lima tahunan, maka biayanya bisa lebih tinggi dan banyak. Ada biaya penerbitan TNKB (pelat nomor) juga.

Selain sistem keroyokan, besaran tarif pajak kendaraan di Indonesia memang sangat tinggi, di Jakarta saja besarannya 2 persen dari nilai jual untuk kendaraan pertama. Pemprov Jakarta juga menerapkan tarif pajak progresif untuk kepemilikan kendaraan lebih dari satu. 

Sementara di Jawa Timur besaran PKB adalah 1,2 persen. Penentuan besaran tarif PJK berada di tangan pemerintah daerah setempat, karena pajak kendaraan termasuk pendapatan yang menjadi hak pemerintah daerah. 

Itulah ulasan singkat tentang mengapa pajak mobil di Indonesia tertinggi di dunia. 

(Nadya Kurnia)