sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement
Multi Medika Internasional Berbagi Strategi IPO di Webinar Gakeslab Indonesia x Bursa Efek Indonesia
Multi Medika Internasional Berbagi Strategi IPO di Webinar Gakeslab Indonesia x Bursa Efek Indonesia
Multi Medika Internasional Berbagi Strategi IPO di Webinar Gakeslab Indonesia x Bursa Efek Indonesia
Multi Medika Internasional Berbagi Strategi IPO di Webinar Gakeslab Indonesia x Bursa Efek Indonesia
Market news editorNur Ichsan Yuniarto
05/09/2025 17:49 WIB

IDXChannel - PT Multi Medika Internasional Tbk (MMI) membagikan strategi Initial Public Offering (IPO).

Hal ini dilakukan saat MMI berpartisipasi di Webinar yang diselenggarakan oleh Gakeslab Indonesia bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (IDX).

Webinar dengan Scaling Up Healthcare Business: Go Big With Go Public ini berlangsung pada Kamis, 4 September 2025 .

Acara ini dihadiri oleh CEO PT Multi Medika Internasional Tbk Mengky Mangarek; Head of Potential Issuer Development Unit 1 Bursa Efek Indonesia Yan Hendrick Simorangkir, dan Investment Banking Director PT BCA Sekuritas Isna Christie.

Dalam kesempatan ini, CEO PT Multi Medika Internasional Tbk, Mengky Mangarek, memaparkan perjalanan perusahaan menuju IPO.

Menurutnya, keputusan untuk Go Public merupakan langkah strategis guna memperkuat struktur modal, memperluas kapasitas produksi, serta meningkatkan daya saing di industri healthcare dan personal care.

"IPO bukan hanya strategi finansial, melainkan transformasi besar untuk membawa MMI naik kelas, baik dari sisi inovasi produk maupun daya saing global,” kata Mengky Mangarek dikutip Jumat (5/9/2025).

Mengky Mangarek menjelaskan, sebelum melantai di Bursa Efek Indonesia, MMI telah melakukan berbagai persiapan, termasuk penerapan Good Corporate Governance (GCG), peningkatan transparansi laporan keuangan, penyusunan roadmap bisnis jangka panjang, serta penguatan struktur organisasi dan manajemen risiko.

Sejak resmi menjadi perusahaan terbuka, MMI merasakan sejumlah manfaat signifikan, seperti akses pendanaan lebih luas, peningkatan kredibilitas di mata publik, dan percepatan ekspansi pasar.

“Pasca IPO, kami semakin percaya diri untuk mempercepat ekspansi, meningkatnya kepercayaan IP Global & Supplier, perusahaan juga mendapat modal untuk ekspansi dan investor mendapat kesempatan memiliki bagian dari pertumbuhan bisnis alat kesehatan” kata Mengky.

Dari sisi regulator, Yan Hendrick Simorangkir. menegaskan bahwa IPO merupakan sarana penting bagi perusahaan Indonesia untuk meningkatkan transparansi, memperkuat fundamental, dan bersaing di pasar global.

Hal senada disampaikan oleh Isna Christie yang menekankan bahwa IPO bukan hanya instrumen finansial, tetapi juga momentum untuk memperkuat branding, memperluas jejaring bisnis, serta meningkatkan kepercayaan investor.

Turut hadir memberikan sambutan, Listyorini Dian Pertiwi, Vice Director Indonesia Stock Exchange, yang menekankan pentingnya persiapan IPO sejak dini di sektor kesehatan.

"Persiapan IPO sejak dini di sektor kesehatan merupakan salah satu upaya untuk peningkatan kualitas dan kuantitas dari sisi suplai," kata dia.

"Saat ini tercatat 42,3 persen investor yang siap berinvestasi di perusahaan Indonesia, dengan 22 perusahaan baru yang sudah tercatat di bursa efek senilai total Rp10,4 triliun dari 950 perusahaan. Untuk sektor alat kesehatan dan laboratorium sendiri terdapat 23 perusahaan yang sudah IPO dengan dana rata-rata 520 miliar, termasuk PT Multi Medika Internasional Tbk,” katanya.

Sementara itu, Rd Kartono Dwijosewojo, Chairman Gakeslab Indonesia, menegaskan pentingnya kemandirian sektor alat kesehatan.

"Sektor alat kesehatan harus semakin kuat dan mandiri. Go public bukan hanya sebuah langkah finansial, namun juga strategi membuka peluang permodalan sehingga perusahaan dapat mempercepat ekspansi, meningkatkan inovasi, dan menghadirkan produk berkualitas yang mampu bersaing di pasar global,” kata dia.

Sebagai perusahaan publik, PT Multi Medika Internasional Tbk menegaskan komitmennya untuk terus menjaga akuntabilitas, transparansi, dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Perusahaan juga berkomitmen mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam strategi bisnis demi mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :